
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. (Dok. Sekretariat Presiden)
Malang – Jumlah pejabat publik yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Terkait hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan para pejabat publik agar terbuka bila tertular Covid-19. Menurutnya, keterbukaan sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan kepada para pihak yang sempat memiliki kontak erat dengan pejabat yang tertular. Dengan begitu, petugas kesehatan juga akan lebih mudah untuk melakukan penelusuran kontak.
“Nanti akan kita lihat tracing-nya, siapa yang pernah, jam berapa kumpul, seterusnya, nanti akan memudahkan petugas melakukan tracing,” ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Selasa (1/12).
Moeldoko pun memuji keterbukaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan tokoh masyarakat seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang mau mengumumkan kondisi mereka kepada publik.
“Sebuah responsibility yang sangat tinggi, akhirnya semua aware. Nah itu yang diinginkan seperti itu,” tegas Moeldoko.
Pagi ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa dirinya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes usap (swab) yang hasilnya keluar pada Selasa (1/12/) dini hari. Melalui akun instagramnya @aniesbaswedan, ia menceritakan kronologi dirinya dinyatakan positif Covid-19. Sebelum Anies, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria lebih dulu positif pada 29 November lalu. Anies mengungkapkan, dirinya berinteraksi cukup dekat dalam beberapa kesempatan kerja dengan Ariza.
Terbaru, siang ini Wali Kota Malang Sutiaji juga mengumumkan dirinya dinyatakan positif Covid-19, berdasarkan hasil lab kemaren malam. Sutiaji diketahui memang jarang muncul ke publik dalam beberapa waktu terakhir. Dalam unggahan video di Instagramnya @sam.sutiaji, wali kota Menghimbau kepada masyarakat Kota Malang untuk selalu menjaga dan mematuhi protokol kesehatan. (kps/anw)