ANGKANYA kini bisa dibaca; per Agustus 2020 naik 28.220 jiwa (1,79 %). Sebelumnya 53.312 jiwa (3,7%). Totalnya menjadi 81.532 jiwa (5,49%). Itulah angka pengangguran di Kabupaten Malang.
Menjadikan jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) se Kabupaten mencapai 1.484.452 jiwa.
“Penambahan itu, selain oleh pelajar yang telah lulus dan kini mencari kerja, juga industri yang ambruk karena pandemi Covid-19. Banyak perusahaan yang terpaksa memberhentikan pekerjanya,” kata Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten, Nanang Widaryoko, kemarin.
Untuk Malang Raya, peningkatan jumlah pengangguran tertinggi terjadi di Kota Malang. Kenaikannya 3,7 persen. Disusul Kota Batu dengan kenaikan 3,51 persen. Lebih tinggi dari rata-rata Jatim yang berada di angka 2,24 persen. Pengangguran tambah menganggur.
Pemkab Malang berupaya. Menggelar banyak pelatihan keterampilan. Misal membatik, mengolah bahan makanan seperti kripik tempe, kripik singkong, dan lainnya. Juga pelatihan kerajinan tangan untuk souvenir wisawatan, seperti gantungan kunci, dan lainnya.
“Pelatihan seperti itu terus kita genjot. Justru di saat lesu ini. Siap-siap, kalau Investor masuk, tenaganya siap. Juga kita dorong jadi wirausaha,” ujar Kepala Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo. (riz/ekn)