Malang – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), mengajak warga Kota Malang untuk menjadi wise traveler. Karena, wise traveler bisa menghidupkan kembali sektor pariwisata. Ajakan tersebut disampaikan dalam Misi Penjualan Pasar Nusantara, yang dilakukan Kemenparekraf di Malang Town Square (Matos), 7-8 November 2020.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah pelaku pariwisata asal Malang dan sekitarnya. Yakni Malang Halal, Kopi Lada Hitam Belitung, Hotel The 101 Malang, Haii Holiday Pasuruan, Malang Strudel, Forkom Kampung Tematik Kota Malang, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Malang, dan Hawai Group Malang.Koordinator Pemasaran 1 Regional 1 Kemenparekraf, Taufik Nurhidayat mengatakan, sektor pariwisata sangat terdampak saat pandemi Covid-19 menimpa.
‘’Saat Covid-19 menimpa, semua tidak bisa bergerak. Sektor pariwisata paling terdampak, tapi apakah kita harus diam. Tidak. Justru di saat ini kita harus lebih kratif,’’ ujar Taufik, Sabtu (7/11) kemarin. Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat wisatawan pun turut membentuk karakter wisatawan. Pertama, wisatawan yang takut jalan-jalan. Mereka tidak mau kemana-mana karena takut.
‘’Tapi ada juga wisatawan balas dendam. Wisatawan jenis ini cukup bahaya. Karena saat wisata dibuka, mereka langsung menyerang destinasi. Bahkan terkadang mengabaikan protokol kesehatan,’’ katanya.
Ditambahkan, karakter yang sangat dibutuhkan wisatawan adalah wise traveler. Karena wise traveler adalah wisatawan yang tetap berwisata sambil menjalankan protokol kesehatan.
‘’Wise traveler sangat mendukung pemulihan pariwisata. Apalagi banyak tempat yang sudah menerapkan protokol kesehatan. Jika semua dijalankan kita bisa menekan laju pandemi,’’ katanya.
Taufik menambahkan, destinasi yang menerapkan protokol kesehatan, akan menjadi destinasi paling laku setelah wisata dibuka.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu menambahkan, melalui Misi Penjualan Pasar Nusantara, Kemenparekraf/Baparekraf mengajak masyarakat untuk berwisata dengan aman dan nyaman di Indonesia.
‘’Pameran ini sebagai upaya untuk meningkatkan dan memulihkan kembali perekonomian lokal, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,’’ tuturnya.
Vinsensius Jemadu mengatakan, ada tiga program yang bisa mendukung pemulihan pariwisata, yaitu staycation, road trip dan inter island.
‘’Dalam kondisi seperti ini, kita tetap bisa berwisata dengan aman dengan cara staycation. Jika kondisi memungkinkan, baru kita bisa melakukan perjalanan wisata atau road trip. Saat kondisi pulih nanti, barulah kita lakukan lagi perjalan wisata antar pulau atau inter island. Semua bisa dilakukan jika kita menerapkan protokol kesehatan,’’ katanya. (*rdt)