Malang – Di bulan November ini, IKIP Budi Utomo (IBU)menghadirkan paket maba yaitu, paket Hari Pahlawan dan Hari Guru. Putra dan cucu veteran bakal mendapat keringanan biaya. Begitu juga dengan anak guru honorer.
Dalam acara Sambut Mahasiswa Baru (Samba), Rabu (4/11) secara daring melalui live streaming YouTube, dan dihadiri langsung puluhan mahasiswa di Kampus C IBU, Jalan Cintandui, Kota Malang, Rektor IBU Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi mengatakan, memasuki bulan November terdapat 2 momen penting yakni Hari Pahlawan dan Hari Guru , sehingga IKIP Budi Utomo Malang memberikan Keringanan kepada Anak Veteran dan Guru Honorer.
“November ada hari pahlawan dan hari guru. Anak veteran dan anak guru honorer akan dapat keringanan. Berupa, bebas biaya pendaftaran dan sumbangan pembangunan,” ujarnya.
Menurut Nurcholis, paket maba ini adalah penghormatan bagi pahlawan. Veteran adalah pahlawan yang memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan. Sementara, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru honorer utamanya, masih berjuang bagi pendidikan Indonesia.
“Kami sangat menghormati para pahlawan ini. Sehingga, kami siap memberi sumbangsih lewat paket ini. Sebagai penghargaan atas jasa-jasa mereka,” kata Nurcholis.
Mulai awal November, IBU membuka pendaftaran paket pahlawan dan guru. Pendaftaran paket ini berakhir 30 November. Namun kuota terbatas untuk 40 maba, mengingat jumlah mahasiswa IBU sendiri sudah mengalami peningkatan.
“Tahun lalu kami sekitar 1000. Sekarang 1500. Ini karena cara penerimaan pendaftaran yang nyaman. Dipicu juga oleh paket-paket itu,” jelas Nurcholis.
Selain itu, minat masyarakat ke perguruan tinggi, masih besar. Nurcholis mengatakan, kemudahan pendaftaran itu membangkitkan semangat berkuliah.
“Apalagi, bagi mereka yang kena pandemi, IBU ada keringanan. Yang kena PHK, deal dulu, bayar belakangan,” jelas Nurcholis.
Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, IBU mempersiapkan formula belajar yang pas. Kuliah tatap muka sudah berjalan. Walaupun ada batasan kuota. Saat ini, IBU juga sedang melakukan survei kepada para mahasiswanya, baik maba atau senior, terkait kesediaan kuliah tatap muka.
“Ada yang mau tatap muka. Makanya survei dulu. Karena ada syaratnya. Harus ada keterangan sehat dan bebas covid,” pungkas Nurcholis. (jof/anw)