Batu – Hadirnya bus Damri jurusan Batu-Bromo jadi polemik. Dikhawatirkan berdampak pada industri travel di area Kota Batu. Ini diungkapkan Komunitas Rental Mobil (Korembi) Kota Batu saat hearing di DPRD Kota Batu, Selasa (3/11). Seyogyanya, Korembi tak menolak kehadiran bus Damri itu. Asalkan berjalan sesuai alur yang telah ada.
Ketua Korembi Korwil Batu, Zainudin mengatakan: Jangan sampai bus Damri menjadi pesaing bagi pengusaha travel Kota Batu. Karena saat ini, mereka baru saja akan bergeliat. Setelah puasa panjang akibat pandemi dan PSBB. “Kami berharap. Jangan sampai bus Damri ini ikut menjual produk wisata Kota Batu. Karena bukan ranah mereka,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari menjelaskan: Saat ini terdapat 6-7 bus Damri yang beroperasi. Ia berharap tak ada penambahan lagi. “Jangan sampai ada penambahan lagi. Sudah cukup ini saja. Selain itu, jangan mengantarkan wisatawan ke tempat selain Bromo. Karena tujuannya hanya ke Bromo saja,” tegas Khamim.
Kepala Dishub Kota Batu, Imam Suryono menyampaikan: Bus Damri ini, program nasional. Daerah yang tempat wisatanya dianggap memiliki potensi. Maka diberi fasilitas bus Damri melalui Kementrian BUMN.
“Bus Damri ini, solusi bagi masyarakat menengah ke bawah yang ingin berwisata. Bus ini tak hanya di Kota Batu. Di kota lain yang memiliki potensi wisata juga di fasilitasi,” paparnya. Menurutnya, terdapat kelas-kelas tersendiri di dalam masyarakat saat menentukan moda transportasi untuk berwisata.
Bus ini, mengangkut penumpang langsung ke tempat tujuan. Dari Batu langsung ke Bromo. Begitu juga sebaliknya. Maka tak ada ceritanya, saat beroperasi mengambil penumpang di pinggir jalan. Ini juga masih percobaan. Kedepannya pasti ada evaluasi. Apalagi ini program dari BUMN, jelasnya. (ant/jan)