Jakarta – Sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina umat Islam, menimbulkan gelombang protes di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Senin (2/11) ini, aksi demo berlangsung di depan gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Salah satu orator dalam demo di Kedubes Prancis adalah Ustaz Haikal Hasan. Ia mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah melukai hati umat Islam.
Dikutip dari detikcom, Haikal menceritakan bahwa dirinya sebelum berangkat ke lokasi demo sempat mendapat pesan WhatsApp dari seseorang. Pesan itu menyatakan larangan dirinya untuk datang ke tempat demo.
“Barusan sebelum berangkat ada yang WA Saya ‘Ustadz Haikal nggak usah ke sana, nanti ditangkap’. Saya jawab untuk Rasulullah tak apa ditangkap, untuk Rasulullah nggak apa apa ditembak, untuk Rasulullah nggak apa apa dibunuh saudara,” kata Haikal, dalam mobil komando, di Jalan MH Thamrin, Jakpus, Senin (2/11).
Haikal juga meminta massa untuk tidak takut mengecam presiden Prancis itu, karena pemerintah melalui Presiden Joko Widodo juga menyatakan sikap yang sama.
“Jadi jangan takut, jangan khawatir. Hari ini Presiden Jokowi kecam itu Macaroni,” katanya.
Haikal berharap Presiden Macron mendapatkan hukuman setimpal terkait perbuatannya. Ia juga mencontohkan. Presiden Amerika Serikat ke-40 Ronald Reagan yang bahkan menurutnya tidak pernah mengecam Rasulullah.
“Ronald Regen Presiden Amerika nggak pernah kecam Rasullah, ini keong racun berani-beraninya. Kita nggak akan pernah berhenti sampai itu presiden dapat bala dari Allah SWT. Jadi jangan takut, jadi jangan dulu pulang sebelum ada komando pulang, sekaligus tunjukan akhlak Rasulullah,” tegasnya.
Lebih lanjut Haikal meminta massa agar tidak berhenti membela Rasullah. Terkait pihak-pihak yang menyatakan tidak usah marah dengan karikatur Nabi, ia menyebut tak mungkin umat Islam tidak marah jika Nabi Muhammad direndahkan.(dtk/anw)