Malang – Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, aktivitas dan kegiatan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Lawang Kabupaten Malang, terus berjalan seperti biasa.
BBPP Ketindan, melaksanakan kegiatan tanam jeruk bersama di lahan praktek. Dipimpin langsung Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor. Dengan budidaya jeruk, BBPP berharap setiap masyarakat atau mahasiswa dan siswa praktek kerja lapangan, bisa belajar dari mulai budidaya hingga pasca panen.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program Kementerian Pertanian, di lahan BBPP Ketindan, ditanam 150 bibit jeruk. Bibit tersebut merupakan bantuan atau pemberian Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Batu.
Sumardi meminta petugas lahan praktek, untuk menyiapkan lahan siap tanam. Hal ini sebagai bentuk dukungan gerakan mendorong produksi, daya saing, ramah lingkungan hortikultura (Gedor Horti) sebagai program strategi Kementerian Pertanian.
‘’BBPP Ketindan selalu siap mendukung program Kementerian Pertanian. Seperti penanaman jeruk ini, juga sebagai dukungan program Gedor Horti, sebagai program strategis Ditjen Hortikultura,’’ ujar Sumardi Noor, kemarin.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia, terus mendorong agar pertanian tidak boleh berhenti. Sekali pun di masa pandemi Covid-19 ini. Semua aspek harus terus dioptimalkan. Baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Pembangunan pertanian harus berjalan hingga ditingkat desa dan kecamatan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, upaya membangun ketahanan pangan, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Semua sektor harus mengambil peran. Pemerintah, peneliti, praktisi, pakar pertanian, insan pertanian, penyuluh dan petani harus bersinergi.
‘’Kita harus memastikan, pertanian tidak boleh terhenti di dalam memenuhi kebutuhan pangan 267 juta jiwa penduduk di Indonesia. Bekerjalah dengan semangat mewujudkan kemandirian pangan. Saatnya kita menjadi pahlawan bagi bangsa Indonesia,’’ tutur SYL.
Hal senada ditegaskan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian tidak berhenti. Bahkan titik pengungkit program utama Kementan adalah sumber daya manusia (SDM).
Dedi mengatakan, tugas Badan PPSDMP adalah menyediakan sumber daya manusia , yang unggul inovatif, kreatif, produktif serta berjiwa enterpreneur. Tiga pilar utama penopang BPPSDMP adalah Pusat Pelatihan Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian dan Pusat Pendidikan.
‘’Masing-masing pilar tersebut mempunyai widyaiswara, dosen dan penyuluh yang masing-masing komposisi tersebut harus kuat, tangguh dan tahan banting, menghadapi situasi apapun. Termasuk situasi pademi Covid-19 yang sampai saat ini masih tinggi angka terkonfirmasi positifnya,’’ tuturnya. (rdt)