Memperingati Sumpah Pemuda, Koperasi Multidaya Nusantara Tiga (KMNT) mendeklarasikan gerakan menanam 1000 pohon pisang cavendish di Kota Malang. Pohon pisang unggulan tersebut salah satunya ditanam bertempat di Jl Pelabuhan Tanjung Perak, Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Ketua Umum KMNT, Robi Irawan Wiratmoko mengatakan, giat ini direncanakan disebar di beberapa wilayah di Kota Malang. Di Kota Malang sendiri menurutnya merupakan kota ke 10 di Jawa Timur yang sudah tercatat dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu peningkatkan ketahanan pangan dan juga bertujuan untuk mengajak masyarakat menggunakan lahan untuk ditanami pohon.
“Tujuan dari kegiatan ini, itu untuk mengajak dan mendorong masyarakat agar lebih banyak yang peduli dengan lahan kosong di sekitar. Sehingga, tanah tidak ditinggalkan sampai tandus atau jangan sampai dijadikan lahan pabrik,” ujarnya.
Terkait pemilihan pohon pisang Cavendish sebagai bibit yang ditanam, itu dikarenakan nilai jual di pasar yang tinggi dan banyak yang menyukai pisang itu. Sementara dalam perawatannya, juga sangat mudah.
“Buah dari tanaman ini, kandungan vitaminnya banyak. Disamping itu, juga lebih tahan lama buahnya dan juga mudah menanamnya,” terangnya
Untuk sistem tanam, yang digunakan adalah dengan menggunakan metode biosfer dan infus water. Di mana, tanaman fungsi dari biosfer tersebut adalah untuk menyimpan air dan air digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dari pohon pisang.
“Cara tersebut bisa dibilang cukup mudah. Apalagi, buat orang-orang yang malas untuk ngecek tanaman pisangnya. Kalau memasuki musim hujan, pupuk tersebut merubah zat unsur hara dan merubah zat asam hujan jadi oksigennya tumbuhan,” ucapnya.
Saat ini, masih ada sekitar 500 pohon yang siap ditanam. “Hasil dari penanaman ini, nanti hasil panennya kita beli. Kalau ada yang menanam 1000, akan kami ambil dan beli hasil panennya,” ujarnya.
Sementara itu, Wawali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, menanam pohon pisang ini, sangat menyambut baik langkah tersebut. Apalagi, gebrakan yang dilakukan dengan memanfaatkan lahan kosong menjadi lebih produktif. “Alhamdulilah, sekarang sudah dicanangkan. Semoga delapan bulan lagi bisa segera panen,” ujarnya.(Joffa Safik-Januar Triwahyudi)