Batu – Kota Batu sebagai kota wisata yang hari ini –17 Oktober 2020– genap berusia 19 tahun, telah membukukan kunjungan wisata 1,6 juta orang, hanya kurang 400 ribu untuk memenuhi target 2 juta kunjungan pada 2020. Padahal diwarnai dengan menutup diri selama 6 bulan lebih –16 Maret sampai September, dan baru berangsur dibuka awal Oktober– akibat Covid-19 menghajar seluruh pranata kehidupan dunia.
Warga, organisasi dan para peduli untuk Batu, selalu gayung bersambut membangun kota ini. Lihat hari ini; Batu Terus Menanam, serentak 10 ribu pohon oleh 10 ribu orang –dengan tag line; Satu Nama Satu Pohon– akan berlangsung tepat jam 10.00 WIB. Seluruh persiapan sudah rapi. Mobilisasi swasta yang diprakarsai Among Tani Foundation –bentukan mantan walikota Eddy Rumpoko– mendukung gerakan pemerintah menghutankan kota. Membuat pula langkah strategis: Batu Tracking, berbasis digital untuk menekan dan menghalau covid-19. Membuat Batu berani membuka seluruh destinasi wisatanya, karena selain disiplin pada protokol, juga bekerja sama dengan ITS Surabaya itu, mampu mendeteksi secara cepat kalau terjadi kasus.
Happy Birthday Kota Batu. Nyanyian ultah itu berkumandang di banyak lokasi sejak tadi malam. Di hampir banyak tempat umum di Kota Batu.
Kemampuan menggelar diri, menghasilkan posisi Kota Wisata Batu sebagai destinasi kebanggaan nasional . Meski pandemi, ekonominya tumbuh 3 persen. Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, optimistis akhir tahun 2020 pertumbuhannya positif 4 – 4,5 persen. Disparta yakin, di sisa bulan, kunjungan bisa tembus 3 juta. “Optimis. Sekarang seluruh destinasi telah beroperasi lagi dengan mentaati protokol kesehatan Covid-19. Dimonitor dengan Batu Tracking,” terang Arief As Sidiqi, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu.(ekn/Adv)
>>>>>>>>Selengkapnya di Harian DIs Way Malang Post Edisi Sabtu (17/10)