Malang – Tengger ada dalam motif batik. Diangkat dari legenda dan kearifan lokalnya. Ide visualisasi ini adalah Tim Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) melalui Program Kreatif Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M). Mereka dibina Dr. Sony Sukmawan, M.Pd dan diketuai Mifta Nur Aini.
Tema yang dipilih program tanggap legenda daerah Tengger melalui penciptaan motif batik. Idenya dilatarbelakangi bahwa Tengger memiliki banyak kearifan lokal, daya tarik wisata, dan sumber daya manusia. Namun, belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dokumentasi legenda Tengger dalam bentuk konkret masih kurang. Banyak penelitian kebudayaan Tengger tanpa ada implementasi dan aktualisasinya.
Masyarakat Tengger juga masih memegang teguh nilai tradisi. Diwujudkan dalam pelaksanaan berbagai upacara adat, seperti Karo, Kasada, dan lainnya. Selain itu, mereka juga punya sumber penghasilan utama dari sektor perkebunan dan pertanian.
Dalam program ini, Tim FIB bekerja sama dengan komunitas Bala Daun. Yaitu, kelompok masyarakat peduli lingkungan, konservasi alam dan budaya di Tengger. Program diawali dengan proses penggalian data dari narasumber, Karyadi, yang juga pegiat lingkungan di Tengger.
Data yang telah terkumpul kemudian diseleksi. Ada tiga legenda yang cukup berpotensi divisualisasikan dalam motif batik. Yaitu, asal-usul Desa Tosari, Wono Sekar, dan Jimat Klontong.
Dalam prosesnya, batik dari visualisasi legenda ini menggunakan pewarna alam. Ini sebagai upaya pencegahan terjadinya pencemaran akibat limbah dari pewarna sintetis. Pandemi Covid-19 membuat pengabdian masyarakat ini tidak dapat dilakukan secara luring. Namun, daring. Meliputi pembuatan buku pedoman dan video tutorial proses penciptaan motif batik berbasis legenda, pembuatan batik cap, pembuatan kerajinan berbahan dasar batik, serta desain pemasaran produk.
Penciptaan motif dari legenda ini diharapkan menjadi media pelestarian kebudayaan tak-benda dari daerah Tengger. Menunjang industri dari sektor wisata berskala nasional. Juga memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat. (hms/jof/ekn)