Malang – Andreas Suprayitno, warga Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, merancang alat penyanggah antara masker dan mulut yang di diberi nama Global Respiration Guard (GRG). Inovasi ini dikembangkan sejak Juli 2020 lalu. Penyekat antara mulut dan masker yang terbuat dari bahan plasti ini diyakini jauh lebih aman dan nyaman bagi pemakainya.
“Banyak masyarakat yang mengeluh saat pakai masker. Ada yang mengaku tidak bisa nafas lega, kalau bicara kurang jelas, pakai kacamata juga mengembun dan keluhan lainnya. Keluhan itu lah yang menjadi spirit saya membuat alat yang bisa bikin orang nyaman saat pakai masker,” kata Andreas, Senin (21/9/2020).
GRG bisa digunakan di semua jenis masker. Inovasi ini lahir dan berkembang seiring banyaknya permintaan masyarakat. Per harinya, Andreas bisa memproduksi hingga enam ribu buah.
“Sehari terjual kisaran 500 sampai 1000 pieces. Harganya Rp 10 ribu dan bisa dipesan secara online,” tuturnya.
Andreas Suprayitno juga membagikan penemuanya itu kepada anggota Polresta Malang Kota saat apel Senin pagi. GRG akan lebih mempermudah kerja aparat di lapangan.
Kabag Sumda Polresta Malang Kota, Kompol Amung Sri Wulandari, mengaku lebih nyaman ketika mengenakan alat tersebut.
“Kalau saya rasakan, agak enakan. Kalau biasanya (masker) nempel di bibir, sekarang gak nempel. Untuk napas juga lebih enak. Kalau pakai kacamata biasanya mengembun, sekarang sudah enggak,” ungkapnya.
Pemakaian masker yang nyaman tentunya juga dapat meningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker sebagai salah satu hal wajib ditengah pandemi Covid-19 ini. (jof/anw)