Malang – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) menjadi ujung tombak dalam masa pandemi Covid-19. Ketersedian pangan amat dibutuhkan masyarakat ketika aktivitasnya terbatas karena pandemi.
Karena itu, Kepala Dispangtan Kota Malang, Ir Ade Herawanto MT, menekankan agar seluruh jajarannya berpikir out of the box. Inovasi selalu diperlukan dalam upaya meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Tentunya semua dilandasi oleh peraturan perundangan yang berlaku,” ujar Ade saat memberikan briefing kepada para pegawai Dispangtan.
Misal, menginisiasi inovasi-inovasi di bidang pertanian sejak pra-panen sampai pasca-panen. Juga pengembangan teknologi informatika (TI) di bidang teknologi handling produk pasca-panen sampai dengan pemasaran. Seperti halnya teknologi digital marketing serta memfasilitasi investasi-investasi di bidang trading produk-produk pertanian.
“Ini mengingat Kota Malang yang berfungsi menjadi tempat perdagangan dan jasa, sebagai penyangga kawasan hinterland di sekitarnya, yaitu Kota Batu dan Kabupaten Malang.
“Termasuk memaksimalkan sektor e-Commerce yang tentunya punya nilai lebih dan tetap menguntungkan para produsen atau petani, serta para stakeholder pangan dan pertanian seperti importir dan eksportir,”papar Ade.
Juga tak kalah penting adalah memperhatikan packaging sebelum produk dipasarkan. Dalam hal ini, Ade mengungkapkan bahwa salah satu fungsi dinasnya adalah untuk fungsi komunikasi dan fasilitasi para pelaku bidang agraria terkait.
“Semua harus baik dari hulu ke hilir. Selain bersama para produsen pangan, pelaku pertanian dan hortikultura, juga kita gandeng para pakar di bidangnya untuk mengembangkan semua potensi yang ada. Komunikasi dengan importir dan eksportir potensial juga harus intens,”jelasnya.
Sebagai OPD pengampu pertanian perkotaan, lanjut dia, maka akan lebih elok jika Dispangtan bekerjasama dengan Perumda Aneka Usaha Kota Malang maupun perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis menjadi sentra pengolahan dan pemasaran hasil bumi dari Kabupaten Malang dan juga Kota Batu.
Sebut saja konsep Tani Mart yang diinisiasi Imawan Mashuri (CEO Ameg.id) bersama petani dan perangkat desa di Kota Batu. Juga program tanam porang yang digalakkan di Kabupaten Malang.(ekn)