Malang – Minuman berkalori atau yang lebih dikenal sebagai Sugar-sweetened beverage bagi sebagian besar masyarakat dianggap sebagai solusi untuk menghilangkan dahaga. Sugar-sweetened beverage sendiri merupakan jenis minuman yang diberi tambahan gula sederhana selama proses produksi yang dapat menambah kandungan kalori, tetapi mengandung sedikit zat gizi lain.
Kesegaran yang dihasilkan dari minuman jenis ini, seringkali membuat masyarakat abai terhadap jumlah kalori yang dikandungnya. Berdasarkan kandungan kalorinya, sugar-sweetened beveragedibedakan menjadi tiga golongan yaitu minuman berkalori ‘tinggi’, ‘sedang’, dan ‘rendah’. Minuman dikatakan berkalori ‘tinggi’ apabila mengandung >200 kkal, ‘sedang’ apabila mengandung 100-200 kkal, dan ‘rendah’ apabila mengandung <100 kkal.
Ketidakpedulian dalam memilih jenis minuman berkalori ternyata bisa menjadi boomerang bagi kesehatan kita. Konsumsi minuman berkalori tinggi dalam jumlah banyak dan frekuensi yang sering, dinilai berkaitan dengan munculnya masalah kesehatan. Yuk kita simak apa saja dampak yang ditimbulkan dari konsumsi minuman berkalori secara berlebihan.
Peningkatan berat badan
Melalui Guideline: Sugar Intake for Adults and Children,WHO menyatakan rekomendasi asupan gula adalah <10% total kalori yang dikonsumsi per hari. Perlu kita ketahui angka kecukupan energi atau kebutuhan kalori rata-rata untuk remaja-dewasa adalah 2000 kkal. Sehingga batas kontribusi asupan gula < 200 kkal per hari.
Konsumsi Sugar-sweetened beverageberlebih diteliti memiliki hubungan positif dengan peningkatan berat badan. Mekanisme yang mendasari belum sepenuhnya diketahui, namun peneliti menitik beratkan pada rendahnya rasa kenyang yang disebabkan oleh konsumsi sugar-sweetened beverage dan kurangnya kompensasi penyesuaian porsi makan ketika mengonsumsi sugar-sweetened beverage.
Konsumsi sugar-sweetened beverage tidak mengurangi rasa lapar seperti halnya ketika mengonsumsi makanan padat. Selain itu, masyarakat cenderung tidak menyesesuaikan porsi makanan padat yang dikonsumsi sebagai kompensasi dari kelebihan kalori yang diasup melalui sugar-sweetened beverage. Secara berkelanjutan kondisi ini akan mengarah pada terjadinya positive energy balance.
Keseimbangan energi positif adalah kondisi dimana jumlah asupan kalori kita melebihi jumlah kalori yang digunakan oleh tubuh. Kondisi positive energy balance secara terus-menerus akan mengakibatkan peningkatan berat badan yang akan berujung pada kejadian overweight dan obesitas.
Diabetes Mellitus tipe 2
Kandungan tinggi sukrosa dan high-fructose corn syruppada sugar-sweetened beveragediketahui memiliki kaitan dengan resistensi insulin. Gula atau sukrosa yang tinggi dalam sugar-sweetened beveragesecara akut dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan memiliki indeks glikemik tinggi, yang mana merupakan faktor resiko Diabetes Mellitus tipe 2.
Selain itu, kandungan fruktosa yang tinggi pada sugar-sweetened beveragedapat meningkatkan pembentukan lemak di hati yang dapat mengarah pada resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan salah satu pencetus Diabetes Mellitus.
Kerusakan gigi
Konsumsi sugar-sweetened beverageberkaitan dengan terjadinya karies gigi. Pada mulut, terdapat bakteri yang berperan dalam matabolisme gula. Di sisi lain bakteri ini juga menghasilkan asam yang dapat menyebabkan karies gigi. Asupan tinggigula melalui konsumsi sugar-sweetened beveragedapat meningkatkan produksi asam oleh bakteri, yang mana akan menyebabkan kerusakan gigi lebih lanjut.
Dampak konsumsi sugar-sweetened beveragediatas tentu bukan suatu hal yang menyenangkan untuk kita miliki. Sehingga sudah sepatutnya kita mulai menaruh perhatian lebih terkait pemilihan jenis minuman yang kita konsumsi. Tips dan trik yang dapat kita terapkan diantaranya sebagai berikut.
- Baca dan pahami informasi nilai gizi pada label kemasan.
Informasi nilai gizi adalah label yang biasanya terdapat pada kemasan makanan atau minuman dan terdiri dari informasi kandungan nutrisi dalam produk tersebut. Informasi jumlah kalori pada minuman dapat kita ketahui melalui informasi nilai gizi (nutrition fact)pada label kemasan. Usahakan pilih minuman dengan kandungan kalori ‘rendah’ atau <100 kkal.
- Bring your own bottle.
Dalam sehari kita direkomendasikan untuk mengonsumsi 2 liter atau setara dengan 8 gelas air putih. Namun seringkali kita masih belum bisa memenuhi rekomendasi tersebut dan cenderung lebih menyukai konsumsi minuman berkalori. Salah satu cara agar kita dapat memenuhi target konsumsi air putih per hari adalah dengan membawa air putih kita sendiri. Dengan membawa air putih dan botol sendiri, kita tidak perlu membeli air putih diluar. Dengan demikian kita juga tidak akan tergiur untuk membeli minuman berkalori yang tersedia di swalayan yang kita datangi.
- Terapkan pola hidup sesuai Pedoman Gizi Seimbang.
Pedoman gizi seimbang merupakan pengganti slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang telah diperkenalkan sejak tahun 1952 namun dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan di bidang keilmuan gizi. Pedoman Gizi Seimbang terdiri dari 4 pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur. Komponen pedoman gizi seimbang terangkum dalam Tumpeng Gizi Seimbang yang manatidak hanya berisi panduan makan sehat, tetapi panduan pola hidup sehat secara keseluruhan termasuk di dalamnya aktivitas fisik dan kebersihan diri.Mengimplementasikan Pedoman Gizi Seimbang secara benar diyakini dapat mencegah dan mengatasi semua permasalahan gizi.
Penjabaran pada artikel ini bukan bertujuan untuk melarang masyarakat mengonsumsi minuman berkalori, namun mengajak masyarakat untuk menaruh perhatian lebih dan bijak dalam memilih jenis minuman berkalori yang dikonsumsi demi derajat kesehatan yang lebih baik. Choose your drink wisely, healthier life we got!(*)
*Penulis : Afifah Y. Dhiyanti, S.Gz – Mahasiswa Profesi Dietisien Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya