Malang – Berbagai cara bisa dilakukan orangtua untuk meningkatkan kemampuan motorik anak.Terutama dalam mengolah, menerima instruksi, dan melatih kosentrasi pada proses belajar di sekolah. Salah satunya yaitu dengan mengikuti kelas-kelas latihan seni olahraga beladiri seperti Taekwondo yang berasal dari Korea.
Mungkin bagi sebagian orangtua menilai olahraga seni beladiri seperti Taekwondo tampak mengkhawatirkan bagi perkembangan anak. Apalagi yang masih berusia 5 tahun hingga 10 tahun. Karena melibatkan gerakan fisik, penggunaan jurus, hingga kontak dengan lawan, adalah hal yang lumrah ditemukan dalam cabang olahraga (cabor) ini.
Tetapisebenarnya apabila dilakukan sesuai dengan instruksi pengajar profesional, Taekwondo memiliki banyak manfaat untuk kesehatan anak. Dan juga bisa mengembangkan prestasi menjadi atlet profesional untuk mengikuti caborini di berbagai event kejuaraan lokal, regional, nasional, bahkan internasional seperti Olimpiade.
Sabum (sebutan pelatih bela diri Korea), Meta Andri Setiawan, yang merupakan pengajar di perguruan International Taekwondo Federation (ITF) Malang mengatakan, dalam beladiri ini, fokusnya mengajarkan atau mengkondisikan kepada anak gerakan respons motorik terhadap perubahan disekitarnya.
Tidak hanya ancaman tetapi juga aware dalam semua hal. Seperti mampu meningkatkan dan menangkap instruksi materi pelajaran yang diberikan guru disekolah. Termasuk, pastinya mendapatkan daya tahan tubuh dan kondisi kebugaran yang lebih baik. Untuk itu materi latihan Taekwondo secara garis besar dibagi menjadi empat aspek. Yaitu, aspek kesehatan, aspek pendidikan, aspek beladiri, aspek kompetisi, dan aspek hiburan.
Beberapa manfaat Taekwondo bagi anak diantaranya, bisa meningkatkan fleksibilitas tubuh dan mobilitas. Meningkatkan kekuatan otot anak yang cukup penting dalam proses pertumbuhan. Meningkatkan stabilitas dan kordinasi. Kemudian kesehatan kardiovaskular, menurunkan berat badan, meningkatkan kosentrasi, dan meredakan stres pada anak.
Sabum Meta menambahkan, bahwa untuk usia awal mengikuti kelas beladiri Taekwondo ini, direkomendasikan anak usia mulai 5 tahun hingga 8 tahun. Karena, apabila usia prasekolah akan cukup sulit dan lambat menerima instruksi dari pelatih.
Untuk tahap awal mengikuti latihan Taekwondo yang banyak menggunakan kaki ini, anak-anak akan diperkenalkan dengan gerakan dasar (kibon) dan beberapa jurus awal dalam ITF.Seperti jurus saju jiruki, saju makgi, chonji tul, dan gun tul, dosan tul, wonhyo tul, yulgok tul dan joongun tul. Tingkatannya mulai sabuk putih polos, kemudian putih strip kuning, kuning, kuning strip hijau, hijau, hijau strip biru, biru, biru strip merah, merah, merah strip hitam ,dan terakhir sabuk hitam atau “Dan” sampai 9 tingkatan.
Alan, salah satu orangtua yang anaknya mengikuti kelas Taekwondo mengakui bahwa terdapat perbedaan dalam sikap putrinya yang bernama Ayla. Terutama dalam hal kepribadian dan kepercayaan diri. Dari yang sebelumnya malu bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, saat ini sudah bisa menerima dan mengikuti instruksi, baik dirumah maupun di sekolah. Ayla saat ini masih mengikuti jenjang pendidikan anak usia dini (Paud). Apabila tidak ada hambatan, putrinya akan terus diasah kemampuan beladirinya lewatTaekwondo hingga ke jenjang lebih tinggi. Harapannya bisa menjadi seorang atlet profesional nanti. (zia/ekn)