MALANG POST – Menjelang penghujung 2025, aparat kepolisian di wilayah Malang Raya mulai memanaskan mesin pengamanan. Lonjakan mobilitas masyarakat dan wisatawan pada momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) menjadi perhatian serius. Untuk itu, sinergi lintas sektoral diperkuat sejak dini.
Langkah tersebut ditandai dengan digelarnya Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Kesiapan Operasi Lilin Semeru 2025 di Ballroom Sanika Satyawada. Rakor dipimpin langsung Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono, Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno, serta Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata.
Rakor ini menjadi forum strategis untuk memetakan potensi kerawanan, mulai dari kepadatan lalu lintas, gangguan kamtibmas, hingga ancaman bencana alam di wilayah Malang Raya selama libur panjang akhir tahun.
Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata menegaskan, bahwa Operasi Lilin Semeru 2025 akan mengedepankan pendekatan preventif dan preemtif. Artinya, upaya pencegahan menjadi prioritas utama, bukan semata penindakan.
“Fokus pengamanan meliputi jalur mudik dan jalur wisata, antisipasi gangguan kamtibmas, pencegahan terorisme, serta kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam,” kata Andi, Rabu (17/12/2025).
Ia mengungkapkan, mitigasi bencana menjadi salah satu atensi utama, terutama mengingat potensi cuaca ekstrem di kawasan pegunungan Kota Batu. “Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan stakeholder terkait untuk mengantisipasi potensi tanah longsor dan bencana lainnya,” ujarnya.

PERKUAT PENGAMANAN: Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata saat mengikuti rakor lintas sektoral dalam rangka kesiapan Ops Lilin Semeru 2025. (Foto: Humas Resta Makota)
Khusus di Kota Batu, tantangan terbesar datang dari sektor pariwisata. Sebagai kota tujuan wisata unggulan di Jawa Timur, Kota Batu diprediksi akan dibanjiri wisatawan selama libur Nataru.
Data kepolisian mencatat, tingkat okupansi hotel di Kota Batu saat ini sudah berada di kisaran 73 hingga 80 persen. Dengan total hampir 10 ribu unit kamar hotel, arus kendaraan yang masuk ke Kota Batu diperkirakan mencapai sekitar 15 ribu unit setiap akhir pekan.
“Kondisi ini tentu berdampak pada kepadatan lalu lintas, terutama di titik-titik simpul penghubung Batu–Malang,” jelasnya.
Mengantisipasi hal tersebut, Polres Batu telah menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas. Mulai dari pengaturan arus kendaraan, penempatan personel di titik rawan kemacetan, hingga penguatan pengamanan di kawasan objek wisata.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan pelaku usaha pariwisata agar pengelolaan pengunjung berjalan tertib dan aman,” imbuhnya.
Rakor lintas sektoral ini juga menyepakati pentingnya optimalisasi komunikasi publik. Masyarakat diharapkan mendapatkan informasi secara cepat dan akurat terkait kondisi lalu lintas, cuaca, maupun situasi keamanan selama libur akhir tahun.
Melalui kolaborasi TNI-Polri, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, Malang Raya berkomitmen menghadirkan pengamanan yang humanis dan profesional. Tujuannya untuk memastikan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berlangsung aman, nyaman dan kondusif, baik bagi warga lokal maupun wisatawan.
“Polri akan bekerja maksimal dengan integritas dan profesionalisme, sebagai wujud kehadiran Polri yang Presisi di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Ananto Wibowo)




