MALANG POST – Ketahanan pangan di Kota Malang masih terjaga. Sekalipun ada tantangan mengenai pasokan dan pola konsumsi masyarakat.
Hal itu ditegaskan Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Elfiatur Roikhan, saat menjadi nara sumber talk show di program Idjen Talk, yang disiarkan Radio City Guide 911 FM, Kamis (4/12/2025).
Karena itu, pihaknya terus mendorong produktivitas pertanian, urban farming dan diversifikasi pangan untuk menjaga ketahanan pangan.
“Ada berbagai program yang dijalankan. Seperti memberikan bantuan bibit, edukasi konsumsi pangan lokal, sampai program ‘One Day No Rice’ yang berlangsung setiap hari Jumat.”
“Tujuannya mendorong masyarakat mengurangi ketergantungan pada beras.”
“Harapannya, langkah itu juga bisa menekan permintaan beras berlebih,” katanya.
Selain itu, tambah Elfi, untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan, Dispangtan juga rutin menggelar operasi pasar dan gerakan pangan murah di Kota Malang. Agar harga bahan pangan di tingkat konsumen tetap stabil.
Dosen Pertanian Universitas Brawijaya, Dr. Rachman Hartono, S.P., M.P., juga menyebut, urban farming menjadi salah satu solusi untuk stabilisasi pasokan dan fluktuasi harga bahan pangan.
Sebab, pihaknya juga menyoroti fluktuasi harga beberapa komoditas pangan, meski ketahanan pangan di Kota Malang masih terjaga.
“Beberapa komoditas pangan dari pantauan data Siskaperbapo Jatim, terpantau harganya fluktuatif tanpa pola yang pasti.”
“Faktor utama fluktuasi harga yakni dari faktor produksi dan cuaca, bukan pada jumlah permintaan konsumen,” sebutnya.
Sehingga kata Rachman, urban farming menjadi sebuah solusi menstabilkan pasokan bahan pangan yang rentan naik turun.
Apalagi di Malang, ada lebih dari 100 kelompok urban farming, yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan.
Selain itu, Rachman juga menyinggung sinergi antara pemerintah, komunitas, kelompok masyarakat sampai perguruan tinggi.
“Salah satunya pelibatan mahasiswa praktik di lapangan, agar aset urban farming bisa dimaksimalkan,” tandasnya. (Faricha Umami/Ra Indrata)




