MALANG POST – Dua dosen FISIP diundang sebagai Dosen Tamu dalam kuliah umum yang diselenggarakan Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Binus (BINUS).
Kegiatan yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting, Jumat (21/11/2025) tersebut diikuti lebih dari 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa BINUS, mahasiswa UB serta peserta umum.
Ini menandai meningkatnya intensitas pertukaran keilmuan antara kedua institusi.
Dua pengajar dosen FISIP UB yang hadir sebagai narasumber adalah Novy Setia Yunas, S.IP., M.IP dari Program Studi Ilmu Politik dan Mohammad Alexander Mujibburrohman, S.IP., M.IP dari Program Studi Ilmu Pemerintahan.
Kuliah tamu yang bertema “International Relations & Politics in the Digital Era” ini mengulas mengenai dinamika politik dan hubungan internasional di tengah perkembangan teknologi digital.
Dalam pemaparannya, Novy Setia Yunas membahas konsep Digital Catalytic Leadership, yakni model kepemimpinan yang menurutnya menjadi kunci akselerasi transformasi digital di Indonesia.
Ia menekankan bahwa kemampuan pemimpin dalam mengintegrasikan aktor-aktor strategis merupakan faktor penting di era digital.
“Transformasi digital adalah keniscayaan. Namun kita masih menghadapi tantangan berupa kesenjangan infrastruktur, kualitas SDM, dan political will. Karena itu pemimpin harus mampu melakukan orkestrasi agar percepatan digital benar-benar terwujud,” ujar Yunas.
Ia menambahkan bahwa model kepemimpinan katalitik diperlukan untuk menggerakkan perubahan secara sistemik, terutama dalam agenda pembangunan nasional.
Sementara itu, Mohammad Alexander Mujibburrohman memaparkan materi berjudul Political Legitimacy in the Digital Era: The Role of Digital Trust and Leadership in Public Service Innovation. Ia menyoroti pentingnya kepercayaan digital sebagai fondasi legitimasi politik pada masa kini.
“Legitimasi politik tidak lagi hanya ditentukan oleh faktor institusional, tetapi juga oleh kualitas interaksi digital antara pemerintah dan masyarakat. Digital trust berpengaruh langsung terhadap keberhasilan inovasi layanan publik,” jelasnya.
Menurutnya, pemimpin publik dituntut untuk menghadirkan transparansi, keandalan teknologi, serta tata kelola digital yang responsif guna membangun kepercayaan masyarakat.
Kedua institusi berkolaborasi dalam penyelenggaraan International Conference CODHES pada Oktober 2025. Pihak BINUS menegaskan bahwa kegiatan semacam ini penting untuk memperkaya perspektif mahasiswa serta memperkuat ekosistem akademik yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Melalui kolaborasi ini, FISIP UB dan BINUS University diharapkan semakin intensif dalam berbagi pengetahuan, melakukan riset bersama, dan memperluas kontribusi keilmuan di tingkat nasional. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




