MALANG POST – Jumlah tenaga pendidik di Kota Malang, masih belum meng-cover kebutuhan. Karenanya kondisi saat ini di satuan pendidikan, tidak semua sesuai standarnya.
Apalagi realitasnya, jumlah tenaga pendidikan tidak sesuai dengan jumlah siswa dan luas wilayah. Sehingga ada beberapa guru yang mendapatkan tugas tambahan.
“Ke depan, Pemerintah Kota Malang bisa memberikan perhatian lebih soal kondisi ini,” kata Ketua PGWI Kota Malang, Agus Wahyudi, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Selasa (25/11/2025).
Sekali pun demikian, kata Agus, di tengah tantangan yang ada, guru harus bisa menjaga profesionalitasnya sebagai tenaga pendidik.
Agus menjelaskan juga, guru di dalam kelas harus bisa hadir sepenuhnya. Sehingga bisa mengawal tumbuh kembang anak.
“Di era sekarang, guru memang memiliki peranan lebih banyak. Apalagi dengan diterapkannya kurikulum merdeka. Guru diberi kesempatan untuk berperan lebih untuk membawa siswa-siswinya,” tandasnya.
Dalam kondisi tersebut, sayangnya ada beberapa oknum guru, memanfaatkan sosial media kurang bijak. Hingga mempengaruhi citra guru.
“Karenanya, perlu selalu diingatkan kepada para guru, supaya lebih bijak dalam mengoperasionalkan media sosial. Sekalipun milik pribadi,” sebutnya.
Ketika di dalam kelas, lanjut Agus, guru mengajak siswa siswinya bijak bermedia sosial, maka diharapkan guru juga bisa jadi contoh ketika di luar.
Sementara itu, Guru Besar Bidang Pendidikan Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd., menjelaskan, di era sekarang memang masih ada beberapa PR dalam dunia pendidikan.
Untuk menyelesaikannya, kata Prof Djoko, bukan hanya tugas guru pengajar atau Kepala Sekolah. Tapi perlu kerjasama. Baik orang tua sampai siswa.
Prof Djoko menjelaskan juga, 38 persen lembaga pendidikan bermasalah. Salah satunya persoalan kekerasan seksual.
“Peranan atau tugas guru itu harus diperjelas. Sehingga guru bisa lebih fokus lagi, dalam membimbing dan memperhatikan siswanya,” sebut Prof Djoko.
Sedangkan Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Ginanjar Yoni Wardoyo mengakui, di Kota Malang ada prioritas sektor yang terpilih. Seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi kreatif.
“Pendidikan tidak boleh dikesampingkan. Sedangkan dalam keberhasilan suatu pendidikan, kuncinya ada pada peranan guru.
Sesuai dengan tema Hari Guru: “Guru Hebat Indonesia Kuat”, Ginanjar menyebut sebagai pengingat, kalau peranan guru untuk kemajuan Indonesia itu penting. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)




