JAWARA: Para atlet Pelatkab PBSI Kabupaten Malang, bersama para pengurus usai meraih juara umum Kejurprov Jawa Timur 2025 di GOR URAHA Badminton Hall. Jl. Wijyaya Kusuma, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Pelaksanaan Kejurprov PBSI Jawa Timur 2025, akhirnya selesai juga. Event tahunan yang digelar sejak Rabu hingga Minggu (19-23/11/2025) di GOR Uraha Badminton Hall, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, resmi ditutup Wakil Ketua Umum Koni Jawa TImur II, Dedy Suhayadi, Minggu (23/11/2025) siang.
Hasilnya, TIm PBSI Kabupaten Malang, sukses meraih juara umum dengan mengumpulkan 6 emas, 1 perak dan 4 perunggu. Raihan medali ini didapat dari beberapa kategori yang dipertandingkan.
Untuk medali emas diraih ganda remaja putri (Bintang/Naswa), ganda remaja campuran (Bintang/Dimas), tunggal taruna putra (Reno), ganda taruna putri (Gadis/Azza), ganda dewasa putri (Dwi Putri Arini/Salma), ganda dewasa campuran (Dwi Putri Arini/Danis), dan ganda remaja putra (Dimas/Hamid).
Medali perak diraih Divan yang turun di tunggal taruna putra. Sedangkan untuk perunggu diraih tunggal taruna putri (Saskia), ganda remaja campuran (Rama/Sely), ganda taruna putri (Rida/Sely), dan ganda remaja putri (Ayu Saras/Zidna).
“Ini capaian yang sangat luar biasa. Dengan hasil ini, berarti kami berhasil meraih dua suskes, yakni sukses prestasi dan sukses sebagai tuan rumah,” kata Ketua PBSI Kabupaten Malang, H. Imam Sumantri.
Imam Sumantri yang juga Ketua Pelaksana Kejurprov 2025, menjelaskan, pada pelaksanaan Kejurprov 2025, Pengprov Jatim memang menunjuk Kabupaten Malang sebagai tuan rumah.
Salah satu pertimbangannya adalah agar kejurprov tidak selalu dilaksanakan di Surabaya sehingga ada suasana baru.

ANDALAN: Ganda remaja putri, Bintang/Naswa, sukses meraih emas di Kejurprov Jawa Timur 2025 di GOR URAHA Badminton Hall. Jl. Wijyaya Kusuma, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. (Foto: Istimewa)
Selain itu GOR Uraha yang dipakai sebagai venue juga cukup representatif dan layak. “Alhamdulillah, pelaksanaan dari awal sampai berjalan lancar tanpa kendala berarti,” katanya.
Terkait hasil kejurprov, Kabid Binpres PBSI Kabupaten Malang, Musdori, menjelaskan, prestasi yang diraih kali ini bukan sulapan, tapi butuh proses panjang dan melelahkan.
“Setidaknya butuh waktu sekitar 1,5 tahun lebih untuk meraih prestasi yang cukup membanggakan ini.”
“Karena kami harus menggembleng para atlet, baik di Pelatkab PBSI Kabupaten Malang maupun di Pelatprov PBSI Jawa Timur. Para atlet harus latihan keras, pagi dan siang. Bahkan tak jarang mereka harus tambahan sendiri pada malam harinya,” terangnya.
Musdori menambahkan, selain usaha keras para atlet, kerja keras tim pelatih yang terdiri dari Yudi Haniek (kepala pelatih), Yossy (pelatih ganda), Felix (pelatih fisik), juga sangat menentukan hasil ini.
“Terima kasih para atlet dan tim pelatih. Semoga ke depan prestasi atlet PBSI Kabupaten Malang semakin bagus,” harapnya.
Sementara itu, pada partai final yang digelar sejak Minggu pagi hingga siang, persaingan para atlet berjalan alot dan menegangkan.
Karena kemampuan masing-masing pemain berimbang. Bahkan beberapa harus menyelesaikan pertandingan melalui rubber game (tiga set), sehingga ada beberapa atlet yang cidera dan butuh pelayanan medis meski tidak parah. (*/Ra Indrata)




