MALANG POST – Berbagai festival digelar di Kabupaten Malang. Salah satunya adalah Festival Ekonomi Kreatif di Boonpring Turen, yang melibatkan kreator, pelaku musik, kuliner hingga kerajinan lokal.
Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha. Sehingga dengan adanya festival seperti itu, bisa meningkatkan kunjungan wisatawan Boonpring sampai ribuan wisatawan selama dua hari pelaksanaan.
Kabid Pemasaran Disparbud Kabupaten Malang, Dyah Kusuma Yanthie, menegaskan hal tersebut saat menjadi narasumber talk show di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (17/11/2025).
“Selain itu, masih banyak festival yang diminati masyarakat. Seperti Pesona Gondanglegi, Festival Jayanti di Singosari.”
“Beberapa festival itu juga terbukti bisa menggerakkan ekonomi. Mulai dari jasa travel, kuliner, usaha angkut, sampai akomodasi dan berdampak langsung pada ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Hanya saja, dengan banyaknya festival tersebut, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya, Dr. A. Faidlal Rahman, SE.Par., M.Sc., CHE., menilai, festival memang termasuk kategori interest tourism. Namun perlu dianalisis apakah benar menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Malang.
“Karena banyak juga wisatawan datang ke Malang bukan karena festival. Bisa jadi karena pantai atau Gunung Bromo. Sehingga efektivitas festival sebagai magnet wisata harus dipastikan,” katanya.
Menurut Faidlal, Kabupaten Malang memiliki potensi besar melalui 33 Kecamatan dengan ragam tradisi budaya.
Namun perlu dilihat apakah potensi tersebut benar-benar menarik wisatawan atau hanya dinikmati komunitas lokal.
“Sehingga riset mendalam terkait keinginan wisatawan, agar festival yang dibuat tidak sekadar memenuhi selera penyelenggara. Melainkan sesuai permintaan pasar,” sebutnya.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi 4 DPRD Kab Malang, Zia Ul Haq. Pihaknya menegaskan, potensi wisata daerah perlu dikemas lebih kuat, agar Kabupaten Malang memiliki identitas wisata yang jelas.
Karenya, pengembangan event dan akses penghubung antardaerah, sangat penting untuk memudahkan wisatawan serta meningkatkan daya tarik kunjungan.
“Kalender festival dapat dirancang selaras dengan potensi masyarakat, sehingga mampu menghidupkan desa wisata dan menambah pendapatan daerah.”
“Jika Kabupaten Malang berhasil menjadi jujukan wisata, maka ekonomi lokal juga akan terdorong naik seiring meningkatnya arus wisatawan,” sebutnya.
Terlebih-lebih, Zia Ul Haq juga melihat, Kabupaten Malang memiliki peluang besar menjadi destinasi unggulan melalui penguatan event wisata.
Namun potensi budaya, atraksi alam dan kreasi masyarakat, tambahnya, harus dikemas terpadu agar mampu bersaing dengan daerah lain. Melalui event sebagai ajang membentuk citra wisata dan identitas Kabupaten Malang.
Zia juga menekankan pentingnya riset dan kolaborasi, dalam merancang event berskala internasional yang diminati wisatawan global.
Dengan sinergi lintas sektor dan pengembangan konsep yang tepat, Zia meyakini festival-festival di Kabupaten Malang, mampu mendorong pertumbuhan PAD serta menggerakkan ekonomi lokal. (Nurul Fitriani/Ra Indrata)




