Kapten MI Al-Ihsan Turen, Nagista Maulidina Bilqina bersama sang mentor sekaligus ayah tercinta (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang Post)
MALANG POST – Gelar Kompetisi MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Malang Seri 1 /2025–2026 telah berakhir dengan sukses. Gelaran yang dimulai 11 November hingga 16 November 2025 di Stadion Gajayana, Kota Malang, tersebut dihadiri oleh ribuan peserta asal Malang Raya.
Dalam gelaran tersebut, Redaksi Malang Post pada Sabtu-Minggu (15-16/11/2025) menyoroti beberapa bibit unggul. Salah satunya adalah Nagista Maulidina Bilqina, top scorer dari Sekolah MI Al Ihsan, Turen, Kabupaten Malang. Usianya baru 9 tahun, namun bakatnya telah menjadi sorotan publik di ajang MLSC Malang Seri 1.
“Meskipun masih kecil, gocekannya indah sekali bikin lawan kelabakan,” tulis laporan tersebut. Nagista berhasil meraih 34 gol, menobatkannya sebagai top scorer sekaligus menunjukkan bakat besar sebagai striker cilik kelahiran 15 Desember 2015. Perjalanan hingga ke sini bermula saat ia duduk di kelas 2 MI. Ayahnya, Abdillah, mantan kiper SSB Wisang Geni, awalnya tidak mengetahui putrinya mengikuti ekstrakurikuler sepak bola.

“Setelah Nagista ikut turnamen, bakatnya muncul. Lalu saya ikutkan ke SSB Arunda,” ujar Abdillah di Stadion Gajayana. Dukungan orang tua menjadi faktor penting dalam perkembangan Nagista. Selain latihan di SSB dan sekolah, ia juga mendapat porsi latihan tambahan dari sang ayah setiap kali libur.
“Setiap jam 12 sampai jam 1 saya bawa ke lapangan untuk latih fisik, tendangan dan dribbling,” tegas Abdillah.
Meski ayahnya mantan kiper, Nagista memilih jadi penyerang dengan tekad jelas, “Ingin main bola dengan gol yang banyak, biar bisa juara dan mendapatkan predikat pemain terbaik.”
Mentalitas itulah yang membuatnya tampil percaya diri di setiap pertandingan MLSC. Tak hanya lincah menggiring bola, Nagista juga memiliki naluri mencetak gol yang tajam. Total 34 gol yang ia sumbangkan selama turnamen membuktikan dominansinya sebagai striker. Meski top scorer MLSC 2025 ini merupakan yang pertama dalam kategori tersebut, Nagista sudah mengoleksi banyak piala dari turnamen sebelumnya.

“Top score baru pertama kali ini, tapi pialanya sudah banyak,” ujar sang ayah.
Gaya bermainnya terlihat semakin matang meski usianya baru sembilan tahun. Keberanian, kecepatan, dan kemampuan dribbling yang ia sebut sebagai keunggulan membuatnya menjadi ancaman bagi pertahanan lawan. Prestasinya di MLSC 2025 menempatkan Nagista sebagai talenta muda yang patut diperhitungkan di sepak bola putri Jawa Timur.
Di saat yang sama, legenda sepak bola Indonesia, Timo Scheunemann, yang mendampingi Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat pada Minggu (16/11/2025), mengungkapkan bahwa Kota Malang menjadi kota terakhir atau ke-10 gelaran Seri 1 MLSC 2025/2026. Ini juga merupakan pertama kalinya MLSC 2025/2026 digelar di kota ini. Sehingga menurutnya perlu mengejar daerah-daerah lain. Ia melihat sekolah-sekolah di Malang mulai serius mengikuti turnamen seperti ini, dan beberapa sekolah berpotensi mencapai 8 besar ke atas.
“Ada sekolah yang serius dan ada yang hanya tampil. Harapannya di Malang, sekolah yang serius sedikit lebih banyak dari 10 sekolah lainnya. Karena animo sepak bola di Malang luar biasa,” ujarnya (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




