BERSATU: Para pelaku usaha dan akademisi, PHRI serta lembaga lainnya, saat hadir dalam sosialisasi pentingnya membangun ketangguhan bersama di masyarakat, diprakarsai Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Kota Malang. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, mengundang 100 orang dari pelaku usaha dan akademisi serta PHRI, yang memiliki usaha di Kota Malang. Untuk diajak peringankan tugas pemerintah lewat kepedulian lingkungan.
Dihadapkan ketika terjadi bencana alam di sekitar tempat usaha mereka, bisa saling support dengan masyarakat. Sebagai bentuk kedewasaan dan saling peduli pada lingkungan.
“Jika masyarakat sedang terkena bencana alam dan kesulitan menanggulangi, pelaku usaha di sekitar lokasi bencana tersebut, bisa berempati dan hadir untuk meringankan beban masyarakat.
“Apakah itu lewat sumbangan tenaga, pemikiran atau CSR perusahaan itu yang digunakan membantu warga yang terkena musibah,” kata Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Malang, Dwi Hermawan Purnomo, di Hotel Grand Palace Malang, Kamis (13/11/2025).
Mantan Kabid di Bapenda Kota Malang ini menambahkan, pihaknya perlu membangun sinergi dan berkolaborasi yang lebih solid. Agar ketangguhan terhadap bencana di setiap wilayah di Kota Malang, bisa lebih kuat lagi.
“Partisipasi dari dunia usaha dan didukung penuh dengan ketulusan, kesadaran serta kepedulian terhadap masyarakat, pasti tidak akan sulit untuk menanggulangi bencana yang terjadi di sekitar kita,” sebutnya.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Kota Malang, Dwi Hermawan Purnomo, (Foto : Iwan Irawan/Malang Post)
Pihaknya lantas mencontohkan, ada salah satu developer di Kedungkandang, yang turut terjun langsung menangani banjir bersama warga terdampak.
Kemudian ada juga perusahaan rokok, yang mewujudkan CSR mereka dengan menyediakan ambulans. Diserahkan langsung kepada relawan, untuk kebutuhan transportasi kesehatan bagi masyarakat.
Kondisi tersebut, diharapkan bisa menular pada pelaku usaha, RS atau kampus maupun bentuk lembaga di Kota Malang.
“Intinya mereka punya empati atau kepedulian yang tinggi, dengan terjun langsung membaur bersama warga terdampak.”
“Kami yakin, mereka punya kepedulian dengan menjaga sekaligus merawat lingkungan bersama masyarakat. Sesuai dengan kadar kemampuannya,” sebutnya.
Goal dari pola tersebut, kata Dwi Hermawan, adalah membangun ketangguhan bersama di setiap kelurahan atau kewilayahan. Semua itu membutuhkan komitmen semua pihak, dalam menjaga sekaligus merawat lingkungan lebih bersih, sehat dan nyaman.
“Tanpa dukungan dan kepedulian dari pelaku usaha serta warga masyarakat, mustahil bagi kami (BPBD), bisa melayani masyarakat dalam penanggulangan kebencanaan.”
“Pemerintah bisa sukses dan berprestasi, semuanya atas dukungan berbagai pihak di lapisan masyarakat,” pungkasnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata)




