MALANG POST – Riuh tepuk tangan menggema di GOR Ganesha Kota Batu, Minggu malam (9/11/2025). Satu per satu nama juara dipanggil naik podium. Di antara sorak-sorai penonton, Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto tampak tersenyum sambil mengalungkan medali ke para pemenang.
Itulah puncak dari perhelatan Wali Kota Batu Open 2025, turnamen bulu tangkis bergengsi yang diikuti 432 atlet dari berbagai jenjang usia, mulai dari kategori usia dini hingga veteran.
Event tahunan ini bukan sekadar ajang adu smash dan dropshot. Lebih dari itu, menjadi wujud nyata pembinaan atlet muda Kota Batu, sekaligus wadah mempererat persaudaraan antarpecinta bulu tangkis.
“Turnamen ini bukan hanya soal siapa yang juara, tapi bagaimana anak-anak kita bisa mendapatkan pengalaman bertanding, mental juang dan semangat sportivitas,” ujar Heli usai menutup acara.
Heli menyebut, kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga ritme kompetisi para atlet. Tanpa turnamen, kata dia, para atlet akan vakum dan kehilangan jam terbang.
“Kalau tidak ada event seperti ini, mereka hanya latihan terus tanpa tahu suasana pertandingan. Jadi, harus rutin diadakan agar mental dan teknik mereka terus terasah,” lanjutnya.
Ia juga memberi apresiasi atas antusiasme peserta yang luar biasa. Bahkan, menurutnya, jika pendaftaran tidak dibatasi, jumlah peserta bisa membeludak. “Potensi bibit bulu tangkis di Kota Batu sangat besar. Ke depan kami ingin membuat event yang lebih besar lagi, dengan peserta lebih banyak dan fasilitas lebih lengkap,” tegasnya.

BERI PENGHARGAAN: Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto saat memberikan penghargaan kepada para jawara event bulu tangkis Wali Kota Batu Open 2025. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Selain jadi ajang pembinaan, Wali Kota Open 2025 juga disebut sebagai bagian dari komitmen Pemkot Batu dalam mengembangkan sport tourism. Heli menegaskan, Kota Batu tidak hanya ingin dikenal karena wisata alamnya, tapi juga lewat prestasi olahraga.
“Olahraga bisa jadi daya tarik tersendiri. Kalau event-nya rutin dan fasilitasnya bagus, atlet tumbuh, wisatawan pun datang. Jadi ini saling menguatkan,” imbuhnya.
Suasana turnamen memang berlangsung semarak sejak hari pertama. Sorak penonton silih berganti terdengar di setiap laga. Baik pemain muda maupun veteran, semuanya tampil penuh semangat seolah enggan menyerah sebelum shuttlecock terakhir jatuh.
Heli pun berharap, dari ajang seperti ini akan lahir bibit-bibit muda berprestasi yang mampu mengharumkan nama Kota Batu di tingkat provinsi bahkan nasional. “Turnamen ini menjadi semangat baru bagi dunia bulu tangkis di Kota Batu. Dari sini, kita ingin lahirkan juara sejati,” tambahnya.
Ketua Panitia, Imam Syafii, menuturkan, turnamen tahun ini dibagi dalam dua kelompok besar, kelompok usia dan kelompok veteran. Untuk kelompok usia, ada 298 peserta, sedangkan kelompok veteran diikuti 134 peserta yang terbagi dalam tiga kategori, yakni total U90 (minimal usia 40 tahun), grade CD (minimal 35 tahun), dan kategori EE (bebas usia) khusus peserta dari Kota Batu.
“Secara keseluruhan, event ini berjalan lancar, mulai dari perencanaan, persiapan, hingga final. Kami juga berhasil menemukan beberapa atlet muda potensial dari Kota Batu yang punya semangat dan teknik luar biasa. Bahkan beberapa atlet yang baru muncul juga punya potensi besar,” kata Imam.
Panitia menyiapkan total hadiah sebesar Rp58 juta. Nilainya sempat disesuaikan dari rencana awal Rp63 juta karena ada pengurangan peserta di kategori dewasa. Meski begitu, hal itu tidak menyurutkan antusiasme peserta.
Menurut Imam, turnamen ini akan dijadikan agenda tahunan dan rencananya bakal diselaraskan dengan peringatan HUT Kota Batu. “Kami ingin menjadikan turnamen ini tradisi olahraga tahunan. Momentum seperti ini akan terus memotivasi atlet untuk berkembang,” tutupnya. (Ananto Wibowo)




