MALANG POST – Kota Malang menjadi kota pertama di Jawa Timur, yang masuk dalam jaringan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam creative city network.
Kata Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, saat menjadi narasumber talk show di program Idjen Talk, sejak 2016 kolaborasi yang baik terus dijalin seluruh stakeholder, untuk membentuk Kota Malang sebagai Kota Kreatif.
“Akhirnya pada 30 Oktober 2025, diakui UNESCO menjadi Creative City Network dalam kategori media arts,” sebutnya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (5/11/2025).
Baihaqi menjelaskan juga, Kota Malang sebagai kota satu-satunya di Jatim, yang masuk pada 58 kota terpilih.
“Dengan kesempatan ini, maka mata dunia akan melihat Kota Malang dengan potensi potensinya. Seperti salah satunya untuk sektor pariwisatanya,” ujarnya.
Karenanya, Baihaqi menyebut, perlu ada penguatan pemasaran dalam produk-produk yang dihasilkan oleh pelaku kreatif di Kota Malang.
“Sebab, ketika masyarakat hanya fokus pada kualitas produk, tanpa menguatkan pemasaran, maka rantai ekonomi kreatif akan ada kendalanya.”
“Saat ini, adalah momen yang tepat bagi Kota Malang, maju dengan kreativitasnya,” kata Baihaqi.
Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Ginanjar Yoni Wardoyo menambahkan, setelah Kota Malang diakui dalam Creative City Network oleh UNESCO, ke depannya kolaborasi dari seluruh stakeholder perlu dikuatkan.
“Kami sendiri, akan inisiasikan payung hukumnya. Begitu juga dengan support anggaran, maka dinas terkait perlu mulai memberikan perhatiannya,” sebut Ginanjar.
Ketika semua pihak bergerak bersama, tambahnya, maka visi misi Kota Malang khususnya untuk ekonomi dan pemberdayaan masyarakatnya akan sesuai.
Sementara itu, Inisiator MCF, Vicky Arief menjelaskan, pada tahun 2016 lalu, pihaknya memandang Kota Malang ini mampu berjejaring sampai di tingkat internasional.
Kemudian hal itu terjawab dengan masuknya Kota Malang, dalam Creative City Network (CCN) oleh UNESCO.
“Proses 10 tahun ini direkam utuh oleh UNESCO, untuk menunjukkan kalau Kota Malang itu layak sejajar dengan kota-kota yang masuk di CNN UNESCO,” sebut Vicky.
Ditambahkan, ekosistem di Kota Malang itu sudah terbentuk. Banyak sub sektor yang mendukung. Seperti animasi, game, film dan lain lain.
Kemudian untuk tempatnya sendiri ada Malang Creative Center (MCC), sebagai tempat pelaku creative berkumpul. Bahkan untuk kedepan, roadmap juga sudah disiapkan untuk dijalankan dengan baik. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)




