Suasana penyerahan SK enam Guru Besar baru UIN Malang oleh Menag Nasaruddin secara daring, Kamis (23/10/2025). (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang melahirkan enam guru besar (gubes) baru. Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, menyerahkan Surat Keputuan (SK) enam gubernur baru itu secara daring. Prosesi pengukuhan secara virtual berlangsung khidmat dan penuh haru, Kamis (23/10/2025 ).
Adapun keenam akademisi terbaik UIN Malang yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Agama adalah:
- Dr. M. Faisol, M.Ag
- Dr. Muhammad Walid, M.A.
- Dr. H. Moh. Padil, M.Pd.I
- Dr. M. Fahim Tharaba, M.Pd
- Dr. H. Bisri Mustofa, M.A.
- Dr. Daniel Hilmi, S.Hum., M.Pd.
Meski dilakukan secara virtual, suasana tetap khidmat. Keenam guru besar tampil dalam seragam Korpri Aparatur Sipil Negara (ASN), mencerminkan komitmen mereka terhadap integritas, pengabdian, dan tanggung jawab moral sebagai ilmuwan.
Dalam pengarahan resminya, Menag Nasaruddin Umar menekankan bahwa gelar gubes bukan hanya simbol puncak keilmuan, tetapi juga ujian kedewasaan intelektual dan spiritual.
“Seorang guru besar harus menjadi mercusuar peradaban. Ilmunya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk menghidupkan nurani umat. Profesor tidak boleh berhenti meneliti, tetapi juga wajib membimbing, menginspirasi, dan menciptakan jejak keilmuan yang berdampak luas,” kata Nenag Nasaruddin.
Ia juga mengingatkan seorang profesor harus menjaga integritas akademik, sekaligus menjadi teladan akhlak.
“Marwah guru besar ada pada ketulusan dalam mengabdi. Jangan hanya besar dalam gelar, tetapi kecil dalam kontribusi,” pesan Menag penuh penekanan.
Dalam suasana haru, Prof. Muhammad Walid, salah satu penerima SK, menyampaikan rasa syukur dan komitmen untuk mengemban amanah.
“Guru besar adalah simbol puncak keilmuan sekaligus tanggung jawab moral. Semoga amanah ini menjadi ladang kontribusi untuk kemajuan umat dan bangsa,” ungkapnya.
Dengan bertambahnya enam guru besar ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang semakin meneguhkan diri sebagai kampus rujukan nasional di bidang pengembangan keilmuan Islam yang integratif, moderat, dan berdaya saing global.
Momen bersejarah ini menegaskan bahwa semangat keilmuan tidak dibatasi ruang fisik. Meski secara daring, pengukuhan ini tetap bersinar sebagai tonggak lahirnya ilmuwan baru yang siap menerangi dunia dengan cahaya intelektual dan spiritual.(*/Eka Nurcahyo)




