
MALANG POST – Usia boleh muda, tapi prestasinya sudah segunung. Di usia ke-24 tahun, Kota Batu terus meneguhkan diri sebagai Kota Wisata yang berdaya, berbudaya dan menyejahterakan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Batu Nurochman dalam Upacara Hari Jadi ke-24 Kota Batu yang dirangkai dengan peringatan HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur, di halaman Balai Kota Among Tani, yang diikuti Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, jajarab Forkopimda plus hingga tokoh masyarakat, Jumat (17/10/2025).
“Hari ini adalah momentum istimewa sejak Kota Batu resmi menjadi daerah otonom tahun 2001. Di usia muda, Kota Batu sudah menorehkan banyak capaian besar,” ujar Cak Nur.
Capaian ini berhasi diraih berkat kerja keras pemimpin terdahulu yang meletakkan fondasi kokoh bagi kemajuan Kota Batu. “Kita semua berhutang budi kepada pemimpin terdahulu. Tanpa kerja keras dan keteladanan mereka, Kota Batu tak akan seperti sekarang,” ujarnya.
Mengusung tema “Satukan Niat, Bangkitkan Semangat, Mbatu Sae,” Cak Nur menegaskan tekad Pemkot Batu melanjutkan perjuangan membangun kota yang sejahtera, aman dan ekonominya berdaya.

PIMPIN UPACARA: Wali Kota Batu, Nurochman saat memimpin upacara peringatan HUT Kota Batu ke 24 di halaman Balai Kota Among Tani Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dalam hal pembangunan, tak bisa hanya berpusat di kota. Harus menjangkau hingga pelosok desa. “Keadilan pembangunan berarti semua elemen masyarakat harus merasakan hasilnya,” imbuhnya.
Dari sisi ekonomi, iklim investasi Kota Batu terus menggeliat. Hingga September 2025, realisasi investasi mencapai Rp1,82 triliun, melampaui target Rp1,12 triliun. “Naik 30 persen dari tahun sebelumnya. Ini bukti kepercayaan investor terhadap Kota Batu semakin kuat,” paparnya.
Tak hanya ekonomi, layanan publik dan kesehatan juga digenjot. Sebanyak 193 posyandu di 24 desa dan kelurahan mendapat tambahan alat kesehatan senilai Rp2 miliar, didukung 24 bidan, 21 perawat, 2 nutrisionis dan 17 dokter puskesmas dengan total anggaran Rp1,6 miliar. Selain itu, 32 kader kesehatan baru disiapkan untuk memperluas jangkauan pelayanan hingga ke tingkat desa.
Untuk pendidikan, program unggulan 1.000 Sarjana. Tahun 2025, tercatat 314 pendaftar dan 213 mahasiswa lolos seleksi gelombang pertama, baik dari jalur prestasi maupun afirmasi. “Penerima beasiswa bebas UKT dan mendapat tunjangan keluarga pra sejahtera. Pendidikan adalah investasi masa depan,” kata Cak Nur.
Pemkot juga menaikkan insentif tenaga pendidik keagamaan dari Rp250 ribu menjadi Rp350 ribu per bulan untuk 1.911 penerima dengan alokasi Rp9,1 miliar. Selain itu, diberikan hibah Rp5,3 miliar untuk 101 lembaga keagamaan serta Rp2,9 miliar bagi 14 ormas berbasis agama.
Kota Batu juga menerima hibah Pasar Induk Among Tani dari Pemerinta Pusat senilai Rp177 miliar, kini resmi menjadi aset Pemkot Batu. “Pasar ini akan kami kelola mandiri agar memberi manfaat maksimal bagi pedagang dan warga,” ucapnya.


BERI PENGHARGAAN: Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto saat menyerahkan piagam penghargaan Hakaryo Guno Mamayu Bawono kategori emas kepada purna Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Selain itu, 12 pengembang menyerahkan PSU perumahan dengan nilai Rp522 miliar sebagai aset daerah.
Untuk subsidi air bersih dan jaringan perpipaan, Pemkot menggelontorkan Rp5,7 miliar guna memastikan akses air bersih bagi warga pra sejahtera.
Cak Nur juga menegaskan arah Kota Batu menuju pertanian modern berbasis ekosistem lewat program Smart and Integrated Farming. “Pertanian tetap jadi jantung ekonomi Kota Batu. Kita dorong agar petani semakin mandiri dan produktif dengan menggandeng CooSae,” katanya.
Kemudian tingkat kemiskinan turun menjadi 2,82 persen dari sebelumnya 3,24 persen. Angka ini menjadikan Kota Batu terendah di Malang Raya dan masuk lima besar kota dengan angka kemiskinan terendah di Jatim.
Dalam momen itu, Pemkot Batu juga memberikan Penghargaan Hakaryo Guno Mamayu Bawono kepada sejumlah tokoh. Rincianya ada sembila tokoh penerima kategori emas berkat kontribusi luar biasa dalam pembangunan Kota Batu, diantaranya seperti purna Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, Kajari Batu Andy Sasongko, Tokoh Agam KH Abdullah Tohir dan lainnya. Selain itu juga diberikan penghargaan kategori perak kepada 10 penerima.
“Semua capaian ini adalah hasil kerja bersama. Mari terus kita rawat semangat ‘Mbatu Sae’ agar Kota Batu makin elok, aman dan sejahtera,” tutup Cak Nur. (Adv/Ananto Wibowo)