
MAIN LAGI: Valdeci Moreira ketika diturunkan dalam uji coba lawan RANS Nusantara FC. Pemain asal Brasil itu harus absen tiga laga karena cedera saat berlatih. Lawan PSM Minggu mendatang sudah bisa ditampilkan. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Hitung mundur sebelum kick off Super League di pekan kedelapan musim 2025/2026, sudah mulai ditabuh. Setelah kompetisi kasta tertinggi di Indonesia ini, break dengan datangnya FIFA Matchday October.
Untuk Arema FC yang saat ini menghuni peringkat ke-10 di klasemen sementara, bakal kembali ke lapangan hijau pada Minggu (19/10/2025) mendatang. Dijamu PSM Makassar di Stadion BJ Habibie Parepare.
Target poin penuh sudah diapungkan pelatih Arema, Marcos Vinicius Santos Goncalves. Apalagi sudah empat pekan, Arema puasa tidak pernah menang. Kemenangan terakhir didapatkan di pekan ketiga, saat menjamu Bhayangkara FC pada 22 Agustus lalu.
Kabar baiknya, untuk merealisasikan target tersebut, Marcos Santos mendapatkan tambahan dua amunisi. Yakni Valdeci Moreira dan Betinho. Ketuanya sempat absen sepanjang September karena alasan berbeda.
Gelandang asal Brasil, Valdeci, absen karena cedera lutut yang didapatkan saat latihan rutin di Stadion Gajayana, awal Agustus lalu. Tetapi dampaknya, harus absen sejak pekan ke-5 saat Arema FC dikalahkan Dewa United di Stadion Kanjuruhan.
“Valdeci sudah kembali latihan, dia sudah pulih dan bisa bermain. Ini jadi kabar baik bagi kami,” kata Marcos Santoso, kepada awak media, Senin (13/10/2025).
Hanya saja, meski sudah pulih, pemilik nama lengkap Valdeci Moreira da Silva ini, belum terlalu dipaksakan untuk tampil penuh saat berujicoba lawan RANS Nusantara.
Pemain dengan nomor punggung 10 itu, harus memulihkan kondisi fisiknya setelah absen bermain selama sebulan.
“Valdeci harus melakukan latihan intensif sebelum pertandingan. Kita sedang menguatkan fisik pemain, agar bisa bermain konsisten selama 90 menit,” sebutnya.
Pelatih 46 tahun itu menambahkan, pihaknya di pekan kedelapan nanti, sudah bisa memainkan seluruh pemain intinya. Karenanya, semua pemain Arema harus tampil maksimal untuk bisa meraih tiga poin dari kandang PSM.
“Setiap pemain harus tampil maksimal saat menghadapi PSM. Target kami jelas, yaitu kemenangan,” sebutnya.
Sedangkan untuk Betinho alias Roberto Pimenta Vinagre Filho, sudah terbebas dari sanksi Komisi Disiplin (Komdis PSSI). Karenanya, pemain bernomor punggung 28 ini juga siap ditampilkan lawan PSM.
“Awalnya (Betinho terkena larangan) satu pertandingan. Tapi Komdis menambahkan dua laga lagi. Lawan PSM dia sudah bisa bermain lagi,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Mantan pemain PSS Sleman itu, awalnya dijatuhi larangan satu pertandingan, karena kartu merah yang diterima saat melawan Persijap Jepara, 30 Agustus 2025.
Namun setelah sidang Komdis, Betinho mendapat tambahan sanksi larangan dua pertandingan. Total tiga laga pemain asal Brasil itu dilarang main.
Tidak tampilnya gelandang bertahan tersebut, menjadi salah satu penyebab rapuhnya lini belakang Singo Edan.
Terbukti selama tiga kali laga tanpa Betinho, Arema tidak pernah sekalipun bisa menang. Bahkan rekornya, pada tiga laga terakhir itu, hanya bisa sekali seri dan dua kali kalah.
Betinho sendiri seusai masa hukumannya berakhir, langsung bertekad membalas dengan mengeluarkan seluruh kemampuannya.
Karenanya, meski pemain yang kerap menempati posisi defender ini tidak tampil, tetapi masih tetap aktif berlatih bersama pemain lainnya.
“Saya sangat ingin kembali bermain. Kondisi saya baik dan siap turun. Walau tak bermain, saya tetap ikut latihan agar kebugaran terjaga,” tutur Betinho.
Tak hanya itu, ia juga mengaku memperbanyak latihan fisik secara mandiri untuk mengejar ketertinggalan dari rekan tim saat sanksi berjalan.
“Saya latihan extra agar tidak tertinggal. Karena saya menyesal dengan kartu merah di Jepara,” tutupnya.
Kembalinya Betinho dan Valdeci, membawa harapan bagi Arema FC untuk memperkuat struktur permainan tim. Terutama di sektor penghubung antara pertahanan dan serangan. (*/Ra Indrata)