
DISUDET: Pekerjaan drainase tahun 2025 di Jalan Raya Langsep, Pisang Candi, Sukun, yang merupakan lanjutan dari 2021. Dilaksanakan DPUPRPKP Kota Malang, untuk menyambungkan ke outlet pembuangan air di Sungai Metro. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, berusaha keras menyelesaikan permasalahan banjir di 57 kelurahan. Melalui perbaikan dan peningkatan saluran air atau drainase. Prioritas utamanya pada kawasan yang rawan banjir.
Tahun ini DPUPRPKP tengah menyelesaikan pekerjaan drainase pada 34 titik lokasi di berbagai wilayah Kota Malang. Meliputi Jalan Raya Langsep, Jalan IR Rais, Jalan Janti, Jalan Arjuno dan beberapa titik lainnya.
“Kita tekankan kepada rekanan untuk penyelesaian pekerjaannya, sesuai dengan surat perintah kerja (SPK), pada akhir November 2025. Semua rekanan harus bisa mengerjakan sesuai ketentuan dan bisa tepat waktu.”
“Kami tidak ingin ada sisa pekerjaan yang menjadikan masyarakat tidak nyaman,” jelas Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, Jumat (3/10/2025).
Hingga akhir minggu kemarin, jelasnya, progress penyelesaian drainase dari 34 titik tersebut, sudah mencapai 65,66 persen dari target akhir November 2025 nanti.
“Kami berharap pengerjaannya sesuai harapan semua pihak, agar penanganan banjir di Kota Malang cepat teratasi.”
“Namun demikian, kendala pekerjaan di lapangan pasti ada. Entah itu penolakan warga maupun keberadaan utilitas di lokasi. Seperti kabel optik atau sambungan air PDAM. Tapi kami terus berupaya menuntaskan dan alhamdulillah bisa terselesaikan,” tandasnya.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto. (Foto: Istimewa)
Mantan Kabid di Satpol PP Kota Malang ini menambahkan, untuk menyelesaikan pekerjaan drainase, pihaknya menerapkan dua waktu. Dilaksanakan malam atau pagi hari. Untuk menghindari kemacetan lalu lintas.
“Sebab, ruas jalannya terlalu kecil atau sempit. Contohnya, di Jalan Janti dan Jalan IR Rais serta Jalan Arjuno. Kita instruksikan ke rekanan mengerjakan pada malam hari. Yang lainnya tetap pada pagi hari seperti biasanya,” tambahnya.
Masih kata Dandung, pengawasan secara intensif di 34 titik pengerjaan drainase terus dilaksanakannya. Terlebih lagi, pengawasan pada dua titik drainase di Jalan Janti dan Jalan IR Rais lebih intensif lagi mengawasinya. Karena sempat ada kendala penolakan dari warga setempat. Terkait kebutuhan akses jalan keluar masuk rumah warga atau tempat usahanya.
“Syukur alhamdulilah, hal tersebut bisa terselesaikan dengan kesepakatan yang dituangkan dalam berita acara. Sehingga pekerjaannya bisa dilanjutkan kembali sampai sekarang.”
“Kita juga mendorong pelaksananya menggunakan dua excavator. Agar lebih maksimal dan lebih cepat on progresnya,” ujarnya.
Pengerjaan drainase pada 2025 ini, tambahnya, merupakan pekerjaan lanjutan atau menyambung dari pekerjaan sebelumnya. Mengingat, permohonan warga terus bermunculan dan menilai kebutuhan drainase yang sekunder menjadi primer. Untuk itu, DPUPRPKP menseragamkan sistemnya ke titik outletnya.
“Contohnya pekerjaan drainase di Jalan IR Rais. Sebelumnya, titik outletnya berada di depan Pasar Kasin menuju sungai. Tahapan sekarang adalah menyambungkannya melalui outlet dari kawasan Bareng. Agar saluran airnya tidak melewati kawasan Tanjungrejo, tapi kita sudet ke sungai Sukun langsung,” tutur Dandung.
Demikian halnya pekerjaan drainase di Jalan Raya Langsep. Merupakan lanjutan juga dari pekerjaan 2021 lalu. Karena waktu itu belum terselesaikan atau tersalurkan ke sungai Metro ada di Jalan Jupri. Disebabkan, keterbatasan anggaran adanya efisiensi sehingga dilakukan secara bertahap.
“Termasuk tahun ini baru kita lanjutkan pekerjaannya untuk menyambungkan kembali.”
“Ada beberapa kawasan dalam pengerjaan drainasenya dilaksanakan secara bertahap. Hal itu menyesuaikan pada anggaran di DPUPRPKP Kota Malang.”
“Tekad kami, bagaimana drainase di Kota Malang saling terintegrasi. Sekaligus banjir teratasi dan Kota Malang terlepas dari genangan air,” pungkasnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata)