
MALANG POST – Program Makan Bergizi Gratis jadi perhatian serius di Kota Batu. Apalagi beberapa waktu lalu sempat muncul kendala anak muntah-muntah, ompreng bau, masakan basi dan ikan belum matang.
Wali Kota Batu, Nurochman, meninjau dua lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG di Kota Batu, yakni SPPG Yayasan Peduli Rakyat Generasi Emas di Jalan Diponegoro dan SPPG Yayasan Oemah Fokus Ngabdi di Kelurahan Ngaglik.
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah serta memberikan arahan langsung kepada pengelola.
Di SPPG Jalan Diponegoro, layanan makan bergizi disiapkan bagi sekitar 2.500 siswa setiap harinya, dengan dukungan 47 relawan dan sembilan tenaga pengolah.
Wali Kota Nurochman berpesan agar pengelola menjaga kualitas menu dengan menghindari makanan yang mudah basi. Apalagi beberapa waktu lalu belasan anak-anak di SMPN 1 Kota Batu muntah-muntah usai mengkonsumsi makanan dari SPPG tersebut.
Dari peristiwa itu, Pemkot Batu melakukan penutupan sementara dapur SPPG Jalan Diponegoro. Lalu akan digunakan untuk evaluasi menyeluruh, baik dari sisi teknis pengolahan, distribusi, maupun sistem pengawasan.
“Hal ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terulang serta memastikan makanan MBG yang diterima siswa benar-benar layak konsumsi,” imbuhnya.
Ia akan mengumpulkan semua pihak terkait mulai Satgas MBG hingga pihak penyelenggara SPPG untuk melakukan evaluasi menyeluruh.

TINJAU SPPG: Wali Kota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto bersama stakeholder terkait saat melakukan peninjauan ke dapur SPPG yang ada di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Terlepas dari itu, ia berpesan agar pengelola menjaga kualitas menu dengan menghindari makanan yang mudah basi.
Cak Nur menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh keberadaan SPPG, sehingga mampu memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah sekaligus menghadirkan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Peninjauan dilanjutkan ke SPPG Yayasan Oemah Fokus Ngabdi di Ngaglik yang setiap hari melayani 3.500 siswa dari 20 sekolah. Dapur ini didukung oleh sembilan juru masak yang seluruhnya berasal dari warga Kota Batu.
“Program ini akan terus dievaluasi untuk kekurangan yang ada, tetapi pada prinsipnya sebetulnya anak-anak senang,” ujar Cak Nur.
Ditempat lain, Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, meninjau langsung kegiatan di SPPG Yayasan Anak Cerdas Berkualitas Grup, Dusun Notodiharjo RT 07 RW 01, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji.
Heli yang datang langsung ke lokasi melihat detail proses pengolahan makanan. Ia menilai pengurus yayasan cukup teliti. Tidak hanya soal menu bergizi, tapi juga kebersihan dapur dan higienitas bahan makanan.
“Pendidikan tidak bisa berdiri sendiri. Aspek gizi juga harus kuat. Kalau anak-anak kita sehat, cerdas, dan terjamin gizinya, masa depan Kota Batu akan lebih baik,” kata Heli.
Ia menegaskan, Pemkot Batu siap memberi dukungan terhadap semua program yang berorientasi pada gizi dan kesehatan anak. “Intinya, selain pintar, anak-anak Kota Batu juga harus tumbuh kuat, sehat dan berkualitas,” tutupnya. (Ananto Wibowo)