
MALANG POST – – Alih status dan pengembangan program studi yang dilakukan Universitas Kepanjenberdampak signifikan peminatnya. Sejumlah 700-an mahasiswa baru (maba) bergabung di kampus dengan tagline Universitas Keren ini.
Seluruh mahasiswa baru Universitas Kepanjen tersebut kini menjalani rangkaian kegiatan program Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mabahasa Baru (PKKMB) 2025. Kegiatan resmi dibuka Bupati Malang Sanusi kemarin.
Rektor Universitas Kepanjen, Tri Nurhudi Sasono mengungkapkan, jumlah mahasiswa yang mengikuti PKKMB tahun ini sekitar 700 orang, baik secara offline maupun online. Tercatat, sekitar 70 persen dari jumlah itu berasal dari daerah Kabupaten Malang.
“Dari jumlah itu, sekitar 400 hadir langsung secara luring. Kegiatan PKKMB ini diikuti mahasiswa dua fakultas, dan memang mayoritas masih didominasi Fakultas Kesehatan,” kata Tri Nurhudi, di sela kegiatan jalan sehat ceria bersama semua civitas akademika dan mana Universitas Kepanjen, Jum’at (26/9/2025).
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, lanjut Tri, jumlah mahasisnya meningkat cukup signifikan. Menurutnya, pada rahun 2024 lalu hanya 402 mahasiswa, sedangkan tahun ini bertambah sekitar 300 orang.
“Alhamdulillah, ini sebuah kemajuan yang baik,” ungkapnya.

Penandatanganan MoU kerja sama program Intership ke Jepang bagi mahasiswa Universitas Kepanjen, disaksikan Bupati Malang Sanusi, kemarin. (Foto: Istimewa)
Menurut Tri, kemajuan yang didapatkan ini tidak lepas dari berbagai terobosan dan inovasi yang dilakukan. Salah satunya, dengan terobosan kerja sama yang nantinya dapat dirasakan manfaatnya oleh para mahasiswa.
Di tahun ini pula, Universitas Kepanjen melaunching program migrant preneur bersamaan pembukaan PKKMB 2025. Program ini didukung kerja sama dari pihak Jepang, dalam bentuk program magang (intership).
Terkait kerja sama dengan Jepang, kata Rektor Tri, implementasinya sudah berjalan sejak 2023. Kemudian, selama dua tahun terakhir, yang paling banyak dimanfaatkan program magang untuk mahasiswa Keperawatan.
“Mereka magang di sana selama satu tahun, tetap menjalani kuliah secara daring di sini, dan direkognisi selama dua semester,” terangnya.
Tahun ini, lanjut Tri, kerja sama dikembangkan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya program studi Pariwisata.
“Selain bidang keperawatan yang banyak diminati, mulai 2025 permintaan untuk (magang) pariwisata juga meningkat, terutama di industri wisata dan perhotelan,” jelasnya.
Sebelumnya, usai membuka PKKMB 2025 Universitas Kepanjen, Bupati Sanusi menyatakan mahasiswa juga perlu punya motivasi sukses dalam berkarir nantinya.
Menurutnya, ilmu dan kemampuan mahasiswa tak hanya bermanfaat bekerja di dalam negeri tapi juga mereka mempunyai jangkauan global. Sehingga, mahasiswa ke depannya menjadi sumberdaya manusia yang bisa bersaing di kancah dunia. (*/Ra Indrata)