
MALANG POST – Kreativitas dan kewirausahaan berbasis seni rupa kini menjadi motor penggerak pemberdayaan masyarakat di Pacitan. Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan Komunitas Pacitan Cerdas menggelar workshop “Edusosiopreneurship Seni Lukis” pada Rabu (17/9/2025).
Kegiatan ini mengusung tema eksplorasi kekayaan alam Pacitan melalui seni lukis dengan peluang hilirisasi karya menjadi produk merchandise bernilai ekonomi.
Ketua tim pengabdian, Dr. Iriaji, M.Pd., menjelaskan bahwa workshop ini memadukan pendekatan Self Determination Theory (SDT) dan Game Based Learning untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
“Kami ingin peserta tidak hanya menguasai teknik melukis, tetapi juga memiliki motivasi dan semangat berinovasi untuk menghasilkan karya yang berdampak pada pengembangan komunitas,” ungkapnya.
Fokus utama kegiatan ini adalah memotret keindahan alam Pacitan sebagai inspirasi seni lukis. Karya yang dihasilkan tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi, promosi budaya, dan pariwisata daerah.
Karya-karya terbaik akan dikembangkan menjadi produk merchandise kreatif, seperti tas, kaos, dan aksesori, yang dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi komunitas.
Komunitas Pacitan Cerdas menyambut hangat kolaborasi ini. Eka Putri Surya, perwakilan komunitas, menyatakan.
“Workshop ini membuka wawasan kami bahwa seni dapat menjadi jalan untuk membangun ekonomi kreatif yang berkelanjutan sekaligus mempromosikan potensi Pacitan.”
Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UM melalui pendanaan Non-APBN 2025. Dengan perencanaan terstruktur, UM berharap kegiatan ini dapat memperkuat ekosistem edupreneurship di Pacitan yang memadukan pendidikan, seni, dan kewirausahaan.
Selain meningkatkan keterampilan, kegiatan ini sejalan dengan SDGs 4 tentang pendidikan berkualitas dan inklusif. Kolaborasi UM dan komunitas diharapkan menjadi model inspiratif bagi daerah lain dalam memajukan pendidikan seni rupa sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)