
MALANG POST – Pemandangan berbeda tampak di Jalan Ir Soekarno, Desa Beji, Kecamatan Junrejo. Sejak akhir Agustus lalu, alat berat dan pekerja proyek mondar-mandir di depan SMPN 3 Batu. Jembatan lama di lokasi itu mulai dibongkar dan trotoar ikut digarap.
Semua demi proyek besar senilai Rp4,9 miliar yang digadang-gadang bakal mengubah wajah kawasan tersebut. Jembatan lama akan diganti dengan box culvert berukuran 100×100 sentimeter yang sanggup menahan beban hingga 20 ton.
Bukan tanpa alasan. Area di atas box culvert itu nantinya bakal disulap jadi titik tunggu angkutan pelajar (apel) gratis dan juga tempat penjemputan siswa oleh orang tua. Harapannya, tak ada lagi siswa yang harus menyeberang jalan besar demi mengejar apel gratis.
“Kalau dulu sopir apel biasanya menunggu di sisi utara jalan, siswa harus menyebrang. Itu rawan macet dan berisiko terjadi kecelakaan. Dengan adanya ruang tunggu ini, lalu lintas saat jam masuk maupun pulang sekolah bisa lebih tertib,” terang Kepala Bidang Tata Ruang dan PJU DPUPR Kota Batu, Dedy Angga Satriawan, Senin (22/9/2025).
Angga menegaskan, area terbuka tersebut tidak boleh digunakan untuk berdagang. Alias harus steril dari Pedagang Kaki Lima (PKL). “Itu bukan bagian dari jalan raya, tapi spesifikasinya sudah sesuai apabila ke depan mau dilakukan pelebaran jalan,” ujarnya.

BANGUN TROTOAR: Pemkot Batu melalui DPUPR tengah menuntaskan proses pembangunan trotoar baru di depan SMPN 3 Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Proyek ini dikerjakan pihak ketiga, CV Bangun Teknik, dengan waktu pengerjaan 120 hari kerja. Ditarget rampung sebelum pertengahan Desember. Beberapa pohon yang terpaksa ditebang juga bakal diganti dengan tanaman baru di area sekitar.
Lebih lanjut, tak hanya soal teknis, proyek ini juga masuk kategori prioritas pembangunan. Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menyebut, pedestrian dan jembatan baru ini penting untuk aspek keamanan sekaligus kenyamanan pelajar.
“Kami ingin Kota Batu semakin ramah bagi semua kalangan. Fasilitas pedestrian yang aman dan nyaman bukan hanya membantu mobilitas siswa, tapi juga mendorong masyarakat lebih banyak berjalan kaki. Selaras dengan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan,” tegasnya.
Perlu diketahui, SMPN 3 Kota Batu berada tepat di jalur utama menuju pusat kota. Lalu lintas padat di kawasan itu sering bikin orang tua khawatir saat menjemput anaknya. Tanpa trotoar dan area tunggu, siswa rentan terjebak di pinggir jalan.
“Nantinya jembatan lama diganti box culvert sepanjang depan sekolah. Area itu akan jadi ruang tunggu siswa saat apel gratis atau dijemput orang tua. Jadi lebih aman, nyaman dan tidak mengganggu arus kendaraan,” pungkas Alfi. (Ananto Wibowo)