
Walikota Malang, Wahyu Hidayat, kalungkan medali bagi juara tunggang serasi. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
MALANG POST – Walikota Malang, Wahyu Hidayat, secara resmi membuka kejuaraan berkuda nomor equestrian di Puncak Joyo Royal Stable Jalan Puncak Joyo Agung, Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (11/9/2025). Kejuaraan ini akan digelar selama 4 hari, mulai Kamis sampai Minggu (11-14/9/2025), kelas tunggang serasi dan show jumping.
Kejuaraan ini mengambil tajuk ‘dressage and show jumping. Menurut Ketua Panitia Kejuaraan sekaligus Ketua Pordasi Kota Malang, Muhammad Evril Maulana, kejuaraan Walikota Malang ini merupakan yang keempat kalinya. Diikuti 18 stable dari berbagai daerah.
Terbanyak dari Jatim. Namun, kali ini ada yang datang dari Klaten, Semarang, dan bahkan dari luar Jawa. Yaitu, Banjarmasin (Kalsel).
Menurut Evril, kejuaraan ini sebagai wadah kompetisi untuk mengukur sampai mana latihan para rider. Sedang bagi para rider, khususnya Jatim, biar semakin meningkat kualitasnya dalam berkuda equestriannya.
Evril mengungkapkan, untuk atlet equestrian Kota Malang setelah Porprov IX 2025 belum ada target lagi, saat terjun di kejurprov maupun kejurnas. Di Porprov IX lalu, Pordasi Kota Malang sukses menyumbangkan prestasi juara umum dengan raihan 6 emas, 6 perak dan 5 perunggu.
Meski tidak ada target, tetapi sejumlah rider Kota Malang menjadikan kejuaraan ini sebagai persiapan berlaga di Kejurnas Equestrian di Depok pada awal Oktober 2025. Sesuai rencana di Kejurnas ini, Kota Malang akan menurunkan empat rider.
Dalam kejuaraan ini para rider dari berbagai stable itu membawa kuda-kudanya sendiri. Untuk yang dari Banjarmasin, informasinya sewa kuda dari stable-stable di Jawa. Para rider itu datang di Kota Malang beberapa hari sebelum kejuaraan dimulai.

Atlet kejuaraan equestrian Walikota Malang Cup saat beraksi. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
“Mereka sudah adaptasi dengan cuaca Kota Malang. Mereka datang tiga hari jelang kejuaraan dan sudah adaptasi dengan tempat pertandingan,” kata Evril.
Kejuaraan ini dikelompokkan sesuai usia. Ada yang U-14, U-16, anak-anak hingga dewasa dan juga ada yang sudah profesional. Menurut Evril, tiap hari ada 12 kelas yang dipertandingkan. Jadi selama 4 hari akan ada 48 kelas yang dipertandingkan.
Yang menarik di kejuaraan kali ini, lanjut Evril, untuk pertama kalinya digelar nomor kostum. Nomor ini digelar pada Sabtu (13/9/2025). Para peserta show jumping akan mengenakan kostum yang unik-unik.
Walikota Malang, Wahyu Hidayat, mengapresiasi kejuaraan ini. Selain sebagai ajang mengasah prestasi, kejuaraan ini juga ikut mendorong sport tourism. Karena kejuaraan ini ternyata sudah diketahui banyak rider dari luar Kota Malang.
“Mereka datang ke sini tentu tidak hanya berburu prestasi, tetapi juga berburu wisata. Dari kejuaraan itu, tentu akan membuat ekonomi masyarakat meningkat, UMKM-UMKM juga menggeliat berkat sport tourism dari kejuaraan ini.
Menurut Wahyu, kejuaraan ini pas dengan visi misinya berupa 1.000 event. Ini akan terlaksana apabila Kota Malang kondisinya nyaman dan aman. “Dalam kondisi daerah lain seperti itu, ternyata Kota Malang dinilai kondusif,” jelas Wahyu.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, juga mengapresiasi positif kejuaraan equestrian Walikota Malang Cup ini. Bahkan, Baihaqi berencana menjadikan kejuaraan ini ke kalender event. Alasannya, sudah rutin digelar dan banyak diminati para rider equestrian dari berbagai daerah.
Bahkan, berpotensi naik kelas menjadi kejuaraan nasional, sekaligus sebagai ajang untuk pencarian bibit atlet Kota Malang. Menurutnya, prestasi atlet Pordasi Kota Malang di ajang Porprov IX Jatim lalu luar biasa. Walikota Wahyu dan Kadispora Baihaqi juga dapat amanah untuk kalungkan medali, serahkan piagam dan piala bagi para juara equestrian itu.(Eka Nurcahyo)