
MALANG POST – Tim mahasiswa Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kalahkan ribuan peserta lainnya dalam ajang Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA), akhir Juli lalu. Ajang bergengsi ini diikitu 1.400 tim dari 28 perguruan tinggi vokasi se-Indonesia. Adapun mereka sukses memenangi juara 3 dalam kategori Applied Skill: Landscape Gardening.
Adalah Krisna Hendriansyah, Andrhira Siva Kristy, dan Chyallo Exsel Heiga Handika yang tergabung dalam tim Gartonic UMM sukses menelurkan ide menarik dan memenangkan juara. Ide yang mereka tawarkan yakni sustainable park dan taman cerdas dengan parkir yang mampu memproduksi daya listrik dari panel surya.
Di dalam taman tersebut, disediakan panel surya sebagai cari mendapatkan energi listrik yang mana digunakan untuk semua kebutuhan yang ada di taman. Mulai dari air mancur, charging station sepeda listrik, dan lainnya.

“Jadi, taman ini sama sekali tidak mengambil listrik dari PLN. Sehingga semua kebutuhan listrik di taman ini diambil dari panel surya. Kalau kita lihat, ada banyak sekali taman tapi tidak dirawat dengan baik. Maka dari itu, ini jadi salah satu solusi yang mahasiswa vokasi UMM tawarkan,” kata Ilham Pakaya, M.Tr.T. selaku dosen pembimbing.
Ilham melanjutkan, kompetisi ini merupakan ajang lomba kampus-kampus nasional yang memiliki program vokasi serta politeknik. Agar bisa bersaing, para mahasiswa vokasi UMM sudah mempersiapkan diri sejak Mei lalu. Mengikuti berbagai seleksi hingga akhirnya bisa mencapai babak final.
Menurutnya, kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi mampu melahirkan talenta-talenta unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan. Para mahasiswa vokasi UMM berhasil mengalahkan kampus-kampus lain dalam kategori ini seperti Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, hingga IPB.
“Keberhasilan Gartonic UMM tak hanya menjadi kebanggaan bagi civitas akademika UMM, namun juga menjadi motivasi bagi mahasiswa vokasi di seluruh Indonesia untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkompetisi secara sehat dalam mengembangkan keahlian yang relevan dengan kebutuhan industri dan pembangunan nasional,” kata Ilham mengakhiri. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)