
MALANG POST – Pemkot Batu memastikan diri tak tinggal diam. Instruksi yang datang langsung dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menko Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan siap ditindaklanjuti secara konkret di lapangan.
Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, usai menghadiri Rapat Koordinasi Satgas Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dan Makanan Bergizi untuk Generasi (MBG) di Kantor Gubernur Jawa Timur.
Dalam rakor tersebut, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya koperasi desa/kelurahan menjadi ujung tombak distribusi kebutuhan pokok masyarakat. Mulai dari beras, pupuk, hingga LPG tertentu, agar bisa lebih mudah dijangkau dengan harga terkontrol.
Bukan hanya itu, Khofifah juga menyoroti perlunya konsinyasi, profit sharing dengan desa, penguatan regulasi, inventarisasi aset, hingga optimalisasi distribusi pangan di pasar tradisional.
“Semua ini demi menjaga daya beli masyarakat sekaligus menekan angka kemiskinan di Jatim,” tutur Khofifah.
Sementara itu, Menko Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa program KDMP dan MBG adalah program strategis nasional yang harus berjalan serentak, dari pusat sampai ke daerah.
“Percepatan distribusi pangan strategis, optimalisasi operasi pasar, pemangkasan birokrasi distribusi pupuk, serta penguatan koperasi daerah jadi kunci. Semua harus sinergis,” ujarnya.

RAKOR: Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto bersama kepala OPD terkait saat mengikuti rakor membahas program KDMP dan MBG. (Foto: Istimewa)
Menurutnya, selain menjaga ketahanan pangan, program MBG juga memastikan masyarakat, khususnya generasi muda, mendapat akses pada makanan bergizi sebagai investasi kesehatan jangka panjang.
“Pemkot Batu akan segera menindaklanjuti arahan Gubernur Jatim dan Menko Pangan RI dengan langkah nyata bersama Forkopimda dan perangkat daerah terkait,” tegas Wawali Heli.
Bagi Kota Batu, arahan itu sejalan dengan visi daerah yang dikenal sebagai sentra hortikultura sekaligus destinasi wisata. Heli memastikan, potensi tersebut bakal dioptimalkan untuk mendukung jalannya program.
“Kami punya basis pertanian yang kuat. Tinggal bagaimana menguatkan jejaring koperasi desa dan menjaga stabilitas harga agar masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya,” debutnya.
Dengan kesiapan itu, Pemkot Batu berharap bisa menjadi contoh kota kecil yang aktif menjalankan program nasional, khususnya dalam upaya menurunkan kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan.
Wali Kota Batu, Nurochman menambahkan, program MBG merupakan komitmen pemerintah untuk betul-betul hadir di tengah masyarakat. Melalui program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat khususnya kepada anak-anak yang masih bersekolah.
“Program MBG ini betul-betul menjadi komitmen Presiden Prabowo terhadap anak-anak kita. Agar anak-anak terpenuhi gizinya, ketika terpenuhi gizinya kekuatan otak dan tubuh anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Sehingga kualitas belajar mengajar menjadi lebih baik dan outputnya akan tercipta SDM yang mumpuni,” paparnya.
Cak Nur melihat, MBG merupakan program yang sangat baik, karena itu dia berharap program ini bisa benar-benar terealisasi dengan baik dan dinikmati anak-anak.
“Program MBG juga merupakan wujud dari sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Cak Nur juga menyampaikan, jika MBG merupakan program jangka panjang. Sebagai salah satu wujud upaya serius pemerintah untuk memberikan bukti nyata kepada masyarakat.
“MBG diproyeksikan untuk meningkatkan kualitas gizi bagi anak-anak sekolah, sekaligus mendukung program pemerintah dalam kesehatan dan pendidikan menuju Indonesia emas 2045,” tutupnya. (Ananto Wibowo)