
MALANG POST – Di tengah-tengah era digital seperti saat ini, anak-anak muda harus tetap bisa mengenali kebudayaan lokal.
Budayawan yang juga Guru Besar Sastra Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd., menyebutkan, adanya ruang digital ini menjadi pelengkap budaya.
“Kalau dulu orang mengenal musik dengan berbagai peralatan sederhana. Tapi sekarang ini musik bisa mengarah ke digital, yang diolah oleh perangkat digital,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (20/8/2025).
Prof Joko menambahkan, sekarang memang lebih banyak generasi muda terpapar digitalisasi. Tapi dalam mengenal kebudayaan lokal, harus tetap dijaga.
“Sekarang itu memang dengan mudah menemukan lagu-lagu modern atau lagu dari luar negeri.”
“Tapi dengan dominasi lagu-lagu bukan daerah, maka wajar saja kalau anak-anak muda tidak mengenal lagu daerah sendiri,” tandasnya.
Sementara itu dari kalangan DPRD Kota Malang, juga mendorong Pemerintah Kota Malang, untuk berpihak pada kearifan lokal.
Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Suyadi menyampaikan, pihaknya yang memiliki fungsi pengawasan, mendorong Pemkot Malang untuk terus berpihak pada kearifan lokal. Khususnya di lingkup pendidikan.
Suyadi berharap, ke depan ada program khusus dari pemerintah, yang sejalan dengan menjaga kearifan lokal.
“Melestarikan budaya memang paling efektif di lingkungan pendidikan. Mengingat generasi muda lebih banyak aktifitas sehari-hari di lingkungan pendidikan. Baik formal maupun informal,” tegasnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)