
MALANG POST- Universitas Islam Malang (UNISMA) senantiasa bertekad mencapai cita-cita para pendahulunya sebagai kampus world class university. Kali ini menggebrak dengan penguatan pondasi akademisinya melalui percepatan gelar doktor dan guru besarnya.
Ini ditegaskan oleh Rektor Unisma saat peringatan HUT RI ke 80 di lapangan Unisma, Minggu (17/8/2025). Prof Jun atau Prof Junaidi menyampaikan pihaknya mendorong para dosen agar melanjutkan studi S3. Motivasi ini, tak henti dilakukan. Dampaknya, 2025 ini sebanyak 22 dosen berhasil meraih gelar doktor.
“Setahun ini ada penambahan 22 doktor, yang 7 dari FEB. Dalam kurun waktu sebulan terakhir ini, berhasil ujian doktor di UM. Dosen yang belum S3 kita dorong. Bahkan FEB itu membentuk satu kelas sendiri di UM,” urainya.
Penambahan jumlah doktor tersebut akan berpengaruh pada upaya Unisma menjadi world class university. Dari sekitar 400 dosen yang dimiliki, terdapat 60 persen doktor yang dimiliki Unisma.
“Kita berharap tahun 2027 bisa mencapai 85 persen dosen bergelar doktor. Dari total sekitar400 dosen, posisi capaian kita 60 persen. Targetnya saat declare sebagai world class university 2027 itu, sudah 85 persen,” tegasnya.
Kualitas penyelenggaraan pembelajaran, penelitian, hingga pengabdian masyarakat seiring dengan tingkat pendidikan dosen. Semakin tinggi gelar pendidikan, maka kualitas pembelajarannya dinilai akan semakin bagus.
“Kalau sudah terakumulasi aktivitasnya, bisa dipakai untuk mengajukan jabatan fungsional hingga meraih jabatan guru besar. Dalam percepatan itu juga untuk proses internasionalisasi Unisma. Salah satu penilaian dalam perankingan internasional itu, persentase jumlah dosen bergelar doktor,” jelasnya.
Sementara itu Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Universitas Islam Malang (Unisma) berlangsung meriah dan penuh makna. Seluruh peserta upacara tampak kompak mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Nusantara, mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman.

REKTOR Universitas Islam Malang, Prof. Junaidi. (Foto: Istimewa)
Menurut Prof Jun, bahwa momentum peringatan kemerdekaan bukan sekadar seremonial, melainkan saat yang tepat untuk melakukan refleksi.
“Sebagai bangsa yang telah merdeka 80 tahun, kita perlu bertanya kepada diri sendiri: sudah sejauh mana kontribusi yang kita berikan bagi Indonesia?. Begitu pula Unisma, terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan sebagai wujud nyata pengabdian kepada bangsa,” tegasnya
Dalam kesempatan ini, prof junaidi juga mengingatkan tentang nilai perjuangan para pahlawan.
“Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini lahir dari pengorbanan jiwa dan raga. Karena itu, sudah sepatutnya kita mengisinya dengan kerja keras, semangat persatuan, dan kontribusi terbaik bagi negeri,” tegasnya.
Peringatan HUT ke-80 RI kali ini mengusung tema nasional “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia”. Tema tersebut, menurutnya sejalan dengan nilai-nilai trilogi pengabdian kampus: keikhlasan, kebersamaan, dan keunggulan.
“Dengan persatuan, kita akan menjadi warga Unisma yang berdaulat atas institusi kita sendiri, bergerak dalam satu barisan untuk membawa kampus menuju kelas universitas dunia,” urainya mengahiri (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)