
MALANG POST – Warga RT 08 RW 04, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, mendadak geger. Sunah, nenek berusia 75 tahun yang dikenal ramah dan sehari-hari tinggal seorang diri, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya Jumat (15/8/2025) malam. Dugaan kuat, ia menjadi korban perampokan.
Kabar itu pertama kali mencuat ketika sejumlah tetangga curiga karena sejak pagi hingga sore, Mbah Sunah tak kunjung keluar rumah. Padahal biasanya, ia kerap terlihat menyapu halaman atau sekadar duduk di teras rumah.
“Saya curiga, kok seharian nggak kelihatan. Akhirnya saya bersama warga lain coba ngecek ke rumahnya,” tutur salah satu tetangga korban, Agus Harianto.
Namun, pintu rumah terkunci rapat. Warga lantas mencongkel jendela demi memastikan kondisi nenek tersebut. Begitu jendela terbuka, suasana langsung mencekam.
“Sekitar setelah Isya, kami lihat Mbah Sunah sudah tergeletak bersandar di lemari. Dengan mengalami luka lebam pada bagian mata, leher, dada, serta luka terbuka di tangan dan telinga. Darah juga berceceran di lantai kamar,” papar Agus.
Warga sontak panik. Perangkat desa segera dihubungi, lalu Polisi datang melakukan pemeriksaan di lokasi.
Informasi yang dihimpun, sejumlah perhiasan yang biasa dikenakan korban juga raib. Kalung, cincin, gelang hingga anting-anting yang nilainya ditaksir mencapai Rp50 juta ikut lenyap. Dugaan kuat, pembunuhan ini dilakukan pelaku perampokan.
“Korban memang dikenal punya banyak perhiasan. Biasanya dipakai sehari-hari. Saat ditemukan, semua itu sudah hilang,” imbuh Agus.

OLAH TKP: Petugas Kepolisian saat melakukan olah TKP di kediaman Sunah di Pujon Kidul yang diduga menjadi korban perampokan sadis. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Padahal, rumah korban berada di kawasan padat penduduk, berdempetan dengan rumah-rumah tetangga. Namun tak seorang pun mengaku mendengar suara mencurigakan pada sore hari sebelum kejadian.
Kasatreskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto menambahkan, pihaknya sudah dua kali melakukan olah TKP di rumah korban. “Olah TKP pertama kurang maksimal karena dilakukan malam hari. Pagi harinya, kami kembali melanjutkan pemeriksaan,” ujarnya.
Menurutnya, laporan pertama dari warga masuk sekitar pukul 19.30 WIB, Jumat malam. Unit Inafis Polres Batu langsung turun ke lapangan untuk memeriksa kondisi korban maupun rumahnya.
“Dari keterangan saksi-saksi, memang ada beberapa harta korban yang hilang. Dugaan sementara, kejadian ini bermotif perampokan,” ungkap Joko.
Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu untuk autopsi. Pihak kepolisian juga menggandeng Direktorat Kriminal Umum serta Labfor Polda Jatim guna mengungkap kasus tragis ini.
“Kami masih mendalami penyebab pasti kematian korban, juga mencari bukti-bukti yang bisa mengarah pada pelaku. Mohon doanya, semoga segera terungkap,” tegasnya.
Dari kediaman korban, setelah dilakukan olah TKP Polisi turut membawa delapan bungkus barang bukti. Melalui barang-barang tersebut, Polisi akan melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.
Selain mengamankan sejumlah barang bukti, untuk mengungkap penyebab kematian Sunah, Polisi juga sudah mengamankan rekaman CCTV milik desa yang mengarah jalan rumah Sunah.
Kepergian Sunah menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar. Sosoknya dikenal ramah, sederhana, dan jarang menimbulkan masalah. Meski hidup sendiri, ia tak pernah terlihat murung.
Kini, rumah sederhana yang dulunya kerap jadi tempat bercengkerama tetangga, berubah mencekam. Warga berharap Polisi segera menangkap pelaku agar kejadian serupa tak terulang di kampung mereka. (Ananto Wibowo)