
Asisten II Setda Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, Kepala OJK Malang, Farid Faletehan dan para narasumber TOT pose bersama dengan para peserta Pembina Pramuka. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
MALANG POST – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Malang menggelar Training of Trainers (ToT) bagi para Pembina Pramuka Kwartir Cabang Kota Malang di Malang Creative Center, Kamis (14/8/2025).
Kegiatan ini menjadi puncak Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 OJK Malang dengan mengusung tema “Pramuka Cerdas Finansial, Tangguh Masa Depan”. Pembina Pramuka dipilih sebagai sasaran edukasi karena semangat disiplin dan pengabdian yang melekat pada Gerakan Pramuka sejalan dengan misi OJK dalam membentuk generasi berkarakter, mandiri, dan melek keuangan.
Kepala OJK Malang, Farid Faletehan, menyampaikan bahwa kegiatan kali ini mempunyai makna yang istimewa. Karena bertepatan dengan tiga momen yang bersamaan. Yaitu, HUT ke-64 Pramuka, HUT ke-80 RI dan Hari Indonesia Menabung yang jatuh pada 20 Agustus nanti.
Arti ketiga momen ini sama-sama mengajarkan kepada kita tentang arti pengabdian, persatuan dan pembentukan karakter bangsa.
Farid menjelaskan, hasil survei nasional literasi keuangan pada April 2025, kata Farid, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 66,46 persen. Sedang tingkat inklusi keuangan mencapai 80,51 persen. Hal ini menunjukkan masih adanya gap (kesenjangan).
“Jadi yang paham literasi keuangan itu hanya 66 persen. Yang Sudah mengakses lembaga keuangan itu 80 persen. Jadi ada gap sekitar 14 persen. Jadi orang yang punya akses ke lembaga keuangan, tetapi sebenarnya tidak paham apa itu produk dari lembaga keuangan. Dan inilah nanti yang akan kita bahas dan kita diskusikan.”

Kepala OJK Malang, Farid Faletehan. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
Banyak masyarakat kita yang kena tipu, karena apa. Mereka memiliki uang tetapi tidak paham dengan lembaga keuangan. Karena itu, guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, OJK membentuk berbagai program strategis terkait literasi dan edukasi keuangan. Di antaranya Gencarkan (Gerakan Cerdas Keuangan), OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia dan lainnya
Menurut Farid, momen peringatan HUT ke-64 Gerakan Pramuka menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat sinergi itu. “Nilai-nilai Dasa Dharma dan Tri Satya Pramuka sejalan dengan visi OJK dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Melalui pembina Pramuka, kami berharap pesan literasi keuangan dapat diteruskan kepada generasi muda secara lebih luas,” ujar Farid.
TOT ini dihadiri Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, yang mewakili Walikota Malang. “Pembina Pramuka diharapkan dapat menjadi role model dan agen perubahan, sehingga literasi keuangan bisa menjangkau masyarakat lebih luas,” kata Diah.
Melalui ToT ini, OJK Malang mendorong terbentuknya Duta Literasi Keuangan dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Malang. Para Pembina Pramuka yang dilatih diharapkan mampu menjadi duta literasi keuangan dengan menularkan pengetahuan kepada anggotanya.
Diah juga berharap, sinergi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan ini menyasar semua komunitas. Termasuk PKK yang di akar rumput terkecilnya sampai Dasa Wisma.
Dalam kegiatan ini, peserta memperoleh materi perencanaan keuangan dari Certified Financial Planner, edukasi keuangan dari OJK, serta pengenalan produk investasi pasar modal dari Maybank Sekuritas. Peserta sangat antusias dalam menyimak materi yang diberikan dan diskusi berjalan secara interaktif.
Program ini sejalan dengan inisiatif nasional OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia (OJK PEDULI) yang berperan mengedukasi dan mendiseminasi informasi tentang keuangan secara luas. Bulan Literasi Keuangan (BLK) sendiri merupakan program baru OJK yang digelar sejak Mei hingga Agustus 2025. Program ini dilaksanakan secara masif dan merata dengan melibatkan Pelaku Usaha Jasa Keuangan, asosiasi, kementerian/lembaga, serta masyarakat umum.
Dengan sinergi bersama Gerakan Pramuka, OJK Malang optimistis literasi keuangan dapat menjangkau generasi muda secara lebih luas dan berkesinambungan. Melalui pembina yang menjadi teladan dan duta literasi, pesan penting tentang pengelolaan keuangan yang cerdas akan menumbuhkan masyarakat yang semakin mandiri, tangguh, dan siap menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.(Eka Nurcahyo)