
Ribuan mahasiswa baru UB yang mengikuti PKKMB luring (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang Post)
MALANG POST- Sebanyak 17.133 mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) mengikuti upacara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PK2MABA) tahun 2025.
Tahun ini pihak kampus Mengusung tema “Membangun Generasi Intelektual yang Berakhlak Mulia, Adaptif dan Tangguh Menuju Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan tahun ini memadukan format luring dan daring (hybrid) untuk menjangkau seluruh mahasiswa baru secara aman dan efektif serta mengurangi kemacetan di sekitaran Kota Malang.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menegaskan. Bahwa mahasiswa baru harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.
Mengutip laporan World Economic Forum, ia menyebut 85 juta pekerjaan lama akan tergantikan oleh otomasi. Namun akan lahir 90 juta pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan digital, sosial, kreativitas, inovasi, komunikasi, kolaborasi, integritas, dan kepemimpinan.
“Gunakan segala fasilitas yang ada untuk menempah diri, meningkatkan kompetensi, dan kualitas individu. Jangan hanya kuliah, tapi bangunlah kerja sama dan ikutilah organisasi kemahasiswaan,” pesannya.

Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc.. (Tengah) bersama jajaran wakilnya serta ketua Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2025 (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang Post)
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., dalam laporannya menyampaikan bahwa mahasiswa baru tahun ini terdiri dari 6.794 putra dan 10.339 putri, tersebar di 17 fakultas dan 1 PSDKU UB Kediri.
Jumlah tersebut mencakup 15.843 mahasiswa program sarjana, 1.290 program vokasi diploma, 59 mahasiswa penyandang disabilitas, serta peserta International Undergraduate Program (IUP).
“Alhamdulillah semuanya bisa mengikuti kegiatan PK2MABA tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2025, Amelia Rizky Ramadhan, menambahkan bahwa digitalisasi menjadi wajah baru kegiatan tahun ini.
“Tahun ini penugasan lebih banyak berbasis digital dan paperless. Kami membangun Integrated System RAJA Brawijaya, website internal untuk memantau progres kerja, notulensi, hingga absensi berbasis QR Code. Semua ini dirancang agar koordinasi lebih efektif dan efisien,” jelasnya.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan pemutaran teaser, kedatangan simbol Trisula, penyerahan Trisula kepada Ketua Pelaksana, doa bersama, Mars Brawijaya, dan pelepasan pimpinan.
Kemeriahan kemudian berlanjut dengan selebrasi, flashmob jingle RAJA Brawijaya, serta mobilisasi mahasiswa baru menuju kegiatan berikutnya.
Dengan format hybrid yang melibatkan sekitar 6.000 mahasiswa baru luring di tiga venue utama dan lebih dari 11.000 daring. RAJA Brawijaya 2025 menjadi bukti bahwa tradisi kampus dan inovasi teknologi dapat berpadu mencetak generasi yang adaptif, berkarakter dan siap memberi kontribusi nyata bagi Indonesia Emas 2045.
Dalam kegiatan RAJA Brawijaya juga diisi melalui pengenalan budaya, semangat persatuan lintas fakultas dan pemanfaatan teknologi. UB menegaskan komitmennya mencetak generasi adaptif, berkarakter, dan siap memberi kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)