
NAIK KELAS: Wali Kota Batu, Nurochman saat melihat produk UMKM Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Komitmen Pemkot Batu dalam mendukung pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diperkuat. Eksistensi dan kemajuan ribuan UMKM di Kota Batu tak bisa dilepaskan dari sinergi antara pemerintah pusat, daerah, perbankan dan pelaku usaha sendiri.
Hal tersebut ditegaskan oleh Wali Kota Batu, Nurochman. Menurut Cak Nur, sapaannya menyampaikan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah, terutama di kota yang menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan.
“Pemerintah harus hadir langsung menyentuh UMKM, bukan hanya lewat seremonial, tapi lewat kebijakan konkret yang memberi dampak langsung. Kota Batu sudah memiliki Perda UMKM sejak 2016 dan ini jadi fondasi kuat bagi arah kebijakan yang pro-pelaku usaha,” kata Cak Nur, Jumat (25/7/2025).
Wali Kota juga menyoroti peran strategis perbangkan dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu bentuk creative financing yang sangat dibutuhkan UMKM. Ia menyebut KUR sebagai instrumen vital dalam mempercepat pertumbuhan dan keberlanjutan usaha kecil, yang selama ini kerap terkendala permodalan.
“KUR sangat luar biasa dalam mendukung pengembangan usaha. Kami ingin sinergi ini terus berlanjut dan diperkuat dalam kebijakan-kebijakan baru yang berpihak pada pelaku UMKM,” imbuhnya.
Pemkot Batu, lanjutnya, juga tengah mendorong integrasi antara UMKM dengan dunia usaha dan sektor pariwisata, agar produk lokal bisa naik kelas dan masuk ke rantai pasok yang lebih luas. Ia menilai, pertumbuhan UMKM tidak boleh dilepas begitu saja, tapi harus dibina, difasilitasi dan dilindungi dalam sistem yang jelas.
Ke depan, Pemkot Batu disebut tengah menyiapkan sejumlah program strategis berbasis Perda UMKM, mulai dari pelatihan, inkubasi bisnis, pendampingan legalitas usaha, hingga fasilitasi pemasaran digital. Semua itu dibangun di atas prinsip keberpihakan dan keberlanjutan, agar UMKM benar-benar menjadi pemain utama di rumahnya sendiri.
Sementara itu, Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM RI, Hasby Zamri menyampaikan, bahwa pemerintah pusat saat ini sedang melakukan pengawasan dan pemberdayaan terhadap dana KUR nasional yang nilainya mencapai Rp300 triliun.
Untuk Kota Batu sendiri, Kementerian UMKM telah mengalokasikan dana KUR sebesar Rp5 miliar. Angka ini diharapkan dapat menjadi bahan bakar tambahan bagi UMKM agar lebih berani berekspansi, berinovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Pemerintah pusat terus memantau dan memberi perhatian khusus bagi daerah dengan semangat kemandirian ekonomi seperti Kota Batu ini,” ujar Hasby.
Menurutnya, UMKM bukan sekadar pelengkap dalam struktur ekonomi nasional, melainkan motor utama dalam menciptakan pemerataan dan keberlanjutan ekonomi, terutama di daerah wisata yang rentan fluktuasi pasar.
Hasby menyebut Kota Batu sebagai contoh kota yang memiliki ekosistem UMKM cukup matang dan perlu terus didorong dengan kebijakan afirmatif.
Dukungan terhadap UMKM di Kota Batu juga dinilai akan berdampak ganda terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Produk UMKM seperti makanan olahan, kerajinan tangan, hingga batik khas Batu menjadi salah satu daya tarik wisatawan, sekaligus pintu masuk promosi budaya lokal ke level yang lebih luas.
Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan konkret dari pusat hingga daerah, optimisme terhadap masa depan UMKM di Kota Batu kian menguat. Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, justru pelaku usaha mikro dan kecillah yang diyakini bisa menjadi jangkar ekonomi daerah. (Ananto Wibowo)