
PELUNCURAN: Wali Kota Batu, Nurochman bersama Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto saat peluncuran Koperasi Merah Putih. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Desa dan kelurahan di Kota Batu resmi memiliki Koperasi Merah Putih. Genap di 24 titik, dengan 100 persen capaian. Ini bukan sekadar angka, melainkan tonggak sejarah baru dalam perjalanan ekonomi kerakyatan di Kota Apel.
Keberhasilan ini diumumkan Wali Kota Batu, Nurochman. Baginya, koperasi bukan sekadar organisasi ekonomi, tapi alat perjuangan warga desa dalam merebut akses keadilan ekonomi.
“Jangan anggap koperasi hanya formalitas administratif. Ini adalah instrumen perjuangan rakyat kecil untuk mengakses pasar, modal, hingga teknologi. Kita di Kota Batu ingin koperasi benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi desa,” tuturnya.
Koperasi Merah Putih, lanjut Cak Nur, bukan milik elite. Bukan milik mereka yang duduk nyaman di belakang meja. “Ini koperasinya petani apel, pedagang kecil di Pasar Batu, anak muda pelaku UMKM, hingga ibu-ibu desa. Siapapun yang ingin tumbuh bersama, koperasi inilah wadahnya,” katanya.
Pemkot Batu tak sekadar menarget jumlah koperasi. Lebih dari itu, bagaimana koperasi-koperasi ini benar-benar hidup dan membawa manfaat konkret. Pemkot Batu akan mendampingi penuh, mulai dari manajemen modern, akses pembiayaan, digitalisasi usaha, hingga membuka akses produk warga Batu ke pasar ritel modern hingga ekspor.
“Kita tak ingin koperasi berdiri hanya di atas kertas. Koperasi harus menjadi mesin produksi kesejahteraan masyarakat. Kita kawal, kita dorong dan kita pastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat,” tuturnya.

Cak Nur kembali menegaskan, keberhasilan ini harus menjadi semangat baru. “Capaian 100 persen ini bukan akhir. Ini baru langkah awal perjuangan ekonomi kerakyatan. Selanjutnya adalah kerja keras agar koperasi benar-benar berdiri kokoh, sehat, mandiri, dan menguntungkan anggota,” pesannya.
Ia menyebut koperasi sebagai simbol keberdayaan masyarakat dalam membangun masa depan. Bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi wadah perjuangan bersama menuju Indonesia Emas 2045.
Lewat Koperasi Merah Putih, Kota Batu ingin membuktikan bahwa membangun ekonomi bangsa bisa dimulai dari desa. Tanpa perlu menunggu bantuan pusat, tanpa harus mengandalkan investor asing. Cukup dari gotong royong warga desa yang disatukan dalam koperasi.
“Dari desa, oleh desa, untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Inilah Koperasi Merah Putih Kota Batu,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu, Aries Setiawan menjelaskan, bahwa sebagai bentuk penguatan, Pemkot Batu membentuk satu koperasi induk bernama Koperasi Multi Pihak Coosae. Koperasi ini akan berfungsi sebagai offtaker sekaligus pusat pembinaan seluruh koperasi desa dan kelurahan.
“Coosae ini semacam payung besar. Nanti seluruh koperasi Merah Putih akan mendapat pembinaan langsung. Produk pertanian dan UMKM akan dikembangkan, akses pembiayaan dibuka dan tentu digitalisasi akan menjadi bagian penting agar produk Kota Batu bisa masuk ke pasar nasional hingga internasional,” papar Aries.
Coosae akan mengusung smart agriculture. Targetnya jelas, ekspor produk pertanian Kota Batu dan penguatan ekosistem ekonomi desa berbasis koperasi. (Ananto Wibowo)