
MINIM LOKAL: Inilah formasi tim Arema FC yang memakai tujuh pemain asing. Meski nantinya di Super League setiap tim diperbolehkan punya 11 pemain asing, namun Arema FC memilih tidak mengambil angka maksimal. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia Baru, memutuskan perubahan pada penambahan pemain asing, menjadi maksimal 11 pemain per tim, dalam BRI Super League musim 2025/2026. Tetapi hanya delapan yang bisa masuk daftar susunan pemain (DSP).
Arema FC, kontestan kompetisi yang sebelumnya bernama Liga 1 tersebut, tampaknya memilih tidak memaksimalkan jumlah pemain asing yang diizinkan. Alasannya cukup simpel. Ingin menjaga keharmonisan ruang ganti tim.
“Kami mempertimbangkan tidak (mengambil 11 pemain) sepertinya. Mereka (pemain asing) pasti ingin bermain kan. Itu (dengan 11 pemain) agak mengganggu ruang ganti nanti,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, Rabu (9/7/2025).
Untuk saat ini, Arema FC sudah berkekuatan sembilan pemain. Lima pemain asing yang mendapatkan perpanjangan kontrak. Yakni Lucas Frigeri, Thales Lira, Julian Guevara, Dalberto Luan Belo dan Pablo Oliveira.
Ditambah empat pemain baru, Yann Motta, Odivan Koerich, Valdeci Moreira dan Pualinho Moccelin.
Dari sembilan pemain asing itu, hanya Julian Guevara yang berasal dari Kolombia. Selebihnya dari Brasil. Termasuk Pablo Oliveira yang sampai saat ini masih dalam proses penyembuhan di Brasil.
Pertimbangan lain kenapa Arema FC tidak mencari tambahan pemain asing, agar bisa menggenapi 11 pemain, karena hanya ada delapan pemain yang boleh masuk daftar susunan pemain (DSP). Sisanya hanya menjadi cadangan tanpa memakai kostum.
“Yang bermain delapan pemain dari 11 pemain. Artinya ada tiga pemain yang tidak bermain,” kata Inal, panggilan akrab Yusrinal Fitriandi.
Selain itu, manajemen juga sudah diskusi dengan tim pelatih, sepanjang Super League musim 2025/2026 mendatang, Arema FC hanya perlu delapan pemain. Sekalipun saat ini, secara formal Arema FC sudah punya sembilan pemain.
“Sesuai kebutuhan saja, karena yang bisa bermain ya delapan orang. Jadi sebanyak-banyaknya mungkin sembilan pemain,” ucap dia.
Pemain ke sembilan yang dimaksud adalah Pablo Oliveira. Pemain yang berposisi gelandang bertahan itu, sampai saat ini masih menjalani pemulihan cedera yang dialaminya pada musim lalu. Karenanya belum bisa bergabung ke dalam tim untuk kompetisi Piala Presiden.
Bahkan kemungkinan besar, Pablo baru bisa bergabung setelah Super League mulai digulirkan. Karena di prediksi baru pada tahun depan, Pablo bisa kembali memperkuat Arema FC.
Inal juga mengaku hadir saat pembahasan regulasi pemain asing tersebut. Bahkan ketika itu, Inal yang menjadi wakil Arema FC, mengusulkan jumlah pemain asing di kasta tertinggi kompetisi di Indonesia, maksimal sembilan pemain.
Hanya saja, karena dalam pembahasan yang dihadiri seluruh kontestan Super League tersebut, suara terbanyak menyebut maksimal 11 pemain. Akhirnya RUPS sepakat dengan jumlah tersebut.
Terpisah, pelatih Arema FC, Marcos Santos memilih menyerahkan keputusan untuk menambah atau tetap dengan pemain asing yang ada, kepada manajemen Singo Edan.
Marcos juga sudah mengetahui keputusan yang diambil PT Liga Indonesia Baru dan disetujui PSSI, mengenai kuota pemain asing yang boleh bermain di Super League.
“Saya sudah tahu keputusan dari PSSI. Saya harus ikuti regulasi itu dan harus lebih siap jika akhirnya Arema harus beli lagi pemain. Karena target kita ada di atas (klasemen),” katanya.
Hanya saja, Marcos juga mendapat informasi jika manajemen juga memberikan kesempatan kepada pemain lokal, untuk tetap bisa tampil memperkuat tim.
Alasannya, banyak pemain lokal milik Arema FC, memiliki kualitas yang tidak kalah. Mereka juga sangat bisa diandalkan oleh Singo Edan. (*/Ra Indrata)