
MALANG POST – Tekad kuat dan semangat juang yang tinggi membuahkan hasil yang maksimal. Itulah sepatah kata penuh makna dari Nabila Azzahra Dwi Arimbi.
Seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang baru saja menorehkan tinta emas prestasi.
Nabila sapaan akrabnya, meraih medali emas pada cabang olahraga Jiu-Jitsu kelas show system mewakili kota Malang dalam Pekan Olahraga Provinsi IX (Porprov) Jawa Timur 2025.
Adapun ajang itu dilaksanakan pada 28 Juni hingga 5 Juli 2025 lalu di di Kota Malang sebagai tuan rumah. Porprov tahun ini menjadi panggung besar pertama bagi Nabila.
Kisah hebat menuju podium bukanlah kisah yang terjadi hanya dalam waktu semalam. Dia telah menekuni cabor Jiu-Jitsu sejak usia 6 tahun, terinspirasi dari orang tua serta keluarga yang menyukai olahraga ini.
“Setiap saya mendapatkan medali, saya selalu berpikir bahwa jika hari ini bisa, besok juga bisa. Saya menanamkan mindset itu disetiap pertandingan,” katanya.
Lebih lanjut, tak hanya fisik yang diuji, dalam prosesnya, Nabila sempat mengalami cedera di bagian punggung belakang dan lutut. Cedera ini biasanya dapat kambuh sewaktu-waktu jika tidak melakukan pemanasan secara maksimal.
Meskipun begitu, semangatnya tak luntur. Dia dituntut untuk belajar membagi waktu dengan baik antara kuliah, tugas, latihan, dan istirahat cukup dengan kedisiplinan tinggi.
Beruntung, UMM selalu menyediakan berbagai keperluannya. Termasuk mendukung secara mental, finansial dan support penuh.
Kemudian, Nabila mengatakan persiapan untuk pekan olahraga ini sudah dia lakukan selama satu tahun secara intens.
Dia mengorbankan waktu bermainnya dan menghabiskan waktu untuk latihan mempersiapkan diri seperti teknik, fisik, materi dan terutama mental.
Selain itu adapula hal penting lain yang harus disiapkan yaitu manajemen emosi dan tekanan dari lawan. Ini diperlukan agar dapat tetap tenang ketika bertanding. Apalagi yang dihadapinya adalah lawan-lawan kuat dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Pada beberapa pertandingan awal, dia sempat ragu jika tidak dapat bermain dengan maksimal. Namun dia tetap menyakinkan diri bahwa pasti dia bisa.
“Sempat merasa campur aduk ketika bertemu dengan lawan yang lebih kuat dari pada saya. Tapi dari situ saya belajar tentang sportivitas dan semangat juang,” ungkapnya.
Di balik kemenangan itu, Nabila menyimpan motivasi besar yaitu ingin terus membanggakan orang tua, pelatih dan almamater tercinta UMM.
Dengan semua itu, dia ingin terus berkembang, dan membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa semuanya tidak akan sia-sia.
“Jangan takut, berani dan jangan menyerah. Apapun bidang yang kalian tekuni, itu kuncinya adalah konsisten. Kita harus kuat dan niat, karena prestasi itu tidak datang semalam,” pesannya. (*/M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)