
KERAS: Pemain Arema FC saat berlatih di Bandung, untuk persiapan turun di Piala Presiden 2025. Selasa sore, Liga Indonesia All Star akan menjadi lawan perdana. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Skuadra Singo Edan bakal memulai kiprahnya di turnamen pramusim, Piala Presiden edisi 2025, dengan bertemu Liga Indonesia All Star, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Laga resmi perdana selepas Arema FC memilih Marcos Santos sebagai arsitek baru, berlangsung Selasa (8/7/2025) sore ini. Kick off dijadwalkan mulai 15.30 WIB.
Pertandingan itu, sekaligus laga perdana pelatih asal Brasil, ketika memulai kariernya di belantika sepak bola tanah air.
Didatangkan pada 26 Juni 2025, pelatih bernama lengkap Marcos Vinicius dos Santos Goncalves ini, belum sekalipun merasakan kerasnya kompetisi di Indonesia.
Beruntung Arema FC tetap terpilih menjadi salah satu dari enam kontestan Piala Presiden. Pelatih berlisensi Conmebol Pro ini bisa tahu karakter permainan di kompetisi tertinggi di tanah air. Sebelum secara resmi Marcos Santos bakal turun di Liga 1 musim 2025/2026, pada Agustus mendatang.
Sayangnya, persiapan turun di Piala Presiden, tidak sepenuhnya dilakukan. Pelatih berusia 46 tahun itu harus kembali ke Brasil mulai 28 Juni 2025 lalu. Baru kemudian kembali ke Indonesia dan langsung bergabung dengan tim di Bandung pada 5 Juli 2025 kemarin.
Sepanjang tidak didampingi Marcos Santos, Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, dipandu oleh asisten pelatih, Andre Caldas. Yang memang sengaja dibawa serta dari Brasil.
“Saya sudah bergabung selama 12 hari dan sangat senang dengan semua yang ada di Arema. Itu sangat baik antara pemain lokal dan asing,” katanya Andre, Senin (7/7/20250).
Sepanjang kebersamaan itu, tambah Andre, beberapa kali Arema FC melakukan latihan, untuk menyerap ideologi pelatih.
Terbukti, meski tanpa kehadiran langsung Marcos Santos, pemain-pemain Arema mampu menyerapnya dengan baik. Serta sesuai dengan keinginan pelatih.
“Pelatih pasti sangat senang dengan kondisi tersebut. Apalagi kami saat ini sudah siap untuk menjalani Piala Presiden,” katanya.
Tidak itu saja, Andre juga mengaku tim pelatih memiliki tanggung jawab, untuk membawa Arema kembali meraih gelar juara Piala Presiden. Sebab empat kali dalam enam edisi Piala Presiden, Arema FC selalu menjadi juara.
“Arema telah meraih juara sebelumnya (Piala Presiden edisi 2024). Arema merasa bertanggung jawab atas pencapaian tersebut kepada suporter. Jadi targetnya ingin menang,” tegas Andre.
Ditambah lagi dengan bakal dimulainya kompetisi Liga 1 musim 2025/2026 pada Agustus mendatang, turunnya Arema di Piala Presiden, juga dimanfaatkan untuk mencoba formasi dan skema baru.
Karena di bawah kepemimpinan Marcos Santos, banyak pemain baru yang bergabung dengan Arema. Termasuk empat pemain asing baru, yang secara khusus didatangkan dari Brasil. Negara yang sama dengan asal pelatih Marcos Santos.
“Jadi (di Piala Presiden), kami akan mencoba formasi baru dan skema baru, yang akan diterapkan untuk di Liga 1.”
“Tentunya kami ingin menang, dengan mengandalkan formula baru bersama pemain-pemain yang ada saat ini,” tegasnya.
Andre juga menyadari, tekanan dari Aremania sangat besar. Sebab suporter fanatik itu, tetap menginginkan Arema mampu mempertahankan Piala Presiden.
Sekalipun untuk edisi 2025 ini, ada dua tim luar negeri yang ikut menjadi kontestan Piala Presiden. Yakni Port FC dari Thailand dan Oxford United dari Liga Inggris.
“Arema adalah tim besar dan suporter yang besar. Pressure bukan beban dan bukan hambatan. Tapi sebuah tantangan dan mereka akan menjawab dengan prestasi seusai harapan suporter,” tegasnya. (*/Ra Indrata)