
DI VENUE: Bupati Malang, HM Sanusi bersama Sekda Provinsi Jatim, saat meninjau lapangan sebelum Porprov IX Jatim 2025 resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Jawa Timur. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
MALANG POST – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025, resmi ditutup dengan meriah, dalam upacara penutupan (closing ceremony) yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (5/7/2025) malam.
Ribuan penonton memadati stadion, untuk menyaksikan penutupan ajang olahraga dua tahunan, yang diikuti 14.335 atlet dari seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Timur.
Sejumlah penampilan disuguhkan untuk menghibur masyarakat. Termasuk kepada 4.518 official dari 84 cabang olahraga.
Mulai dari senam jantung sehat, polisi cilik, hingga penampilan kesenian Tari Bapang, Bantengan dan pertunjukan kolosal sendratari Garudea. Serta penampilan Hadrah Ishari oleh para santri dan siswa sekolah.
Pertunjukan pesta kembang api dengan guest star Niken Salindri, mengakhiri seluruh rangkaian penutupan Porprov IX Jatim 2025 di Malang Raya. Berikutnya, Porprov X Jatim 2027 bakal digelar di Kota Surabaya.
Penutupan Porprov IX Jatim 2025 kali ini, dihadiri langsung Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Serta tiga kepala daerah yang menjadi tuan rumah. Yaitu Bupati dan Wakil Bupati Malang HM Sanusi serta Latifa Shohib, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat serta Ali Muthohirin. Juga Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu, Nurochman serta Hely Suyanto.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Timur menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh kontingen, panitia, relawan dan masyarakat Malang Raya, atas suksesnya penyelenggaraan Porprov kali ini.
“Porprov IX Jatim 2025 bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ajang mempererat persaudaraan antar daerah dan membangun semangat sportivitas.”
“Selamat kepada para juara dan hormat setinggi-tingginya untuk semua atlet yang telah berjuang,” ujar Emil Dardak.
Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu selaku tuan rumah bersama, dinilai berhasil menyelenggarakan Porprov IX Jatim 2025 dengan lancar, aman dan penuh semangat kebersamaan. Event ini juga menjadi momen kebangkitan ekonomi lokal melalui UMKM dan pariwisata.
Bupati Malang menyampaikan, penutupan ini merupakan kolaborasi yang apik antara pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani.
Dijelaskan, penampilan senam diambil dari sisi kesehatan. Sedangkan kesenian tari Bapang dan kolosal dari sisi budaya. Sementara hadrah diambil dari sisi religi.
“Jadi intinya kami menampilkan penutupan Porprov yang lengkap dari sisi jasmani maupun rohani,” terangnya.
Selain itu, selama gelaran Porprov Jatim, kontingen dari 38 daerah di Jawa Timur yang mencapai sekitar 22 ribu orang berada di Malang.

TRADISIONAL: Sendratari Garudea menjadi salah satu atraksi yang mengangkat kearifan lokal di upacara penutupan Porprov IX Jatim 2025. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
Secara otomatis, kata Bupati, geliat usaha masyarakat di sekitar venue atau tempat pertandingan meningkat cukup signifikan.
Termasuk penginapan atau hotel, untuk tempat menginap para atlet dan official dari masing-masing kontingen.
“Yang jelas semua hotel penuh, UMKM jalan, kuliner jalan, kunjungan wisata juga meningkat.”
“Untuk perputaran uang di Kabupaten Malang, kami masih menunggu update dari Badan Pusat Statustik (BPS),” kata Sanusi.
Disisi yang lain, Bupati Malang mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota dan Bupati dari seluruh Jawa Timur, karena sudah memberikan kesempatan menjadi tuan rumah Porprov ke sembilan ini.
Dengan adanya Porprov ini, katanya, Kabupaten Malang semakin di kenal oleh masyarakat, termasuk dengan pejabat setingkat, Bupati dan Wali Kota seluruh Jawa Timur.
“Saya mengucapkan terima kasih karena memberikan kesempatan Kabupaten Malang untuk menjadi tuan rumah Porprov.”
“Kami juga meminta maaf sedalam-dalamnya, apabila pelayanan kami selama menjadi tuan rumah, terdapat kekurangan atau sesuatu yang kurang berkenan,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Ketua KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, mengumumkan kontingen Surabaya, sebagai juara umum Porprov IX Jatim 2025 kali ini. Dengan mampu meraih 195 medali emas, 127 perak dan 134 perunggu. Mengumpulkan 1.168 poin.
Menyusul Kota Malang, yang juga menjadi salah satu tuan rumah, duduk di posisi runner up. Raihannya, 132 emas, 124 perak dan 116 perunggu.
Tuan rumah lainnya, Kabupaten Malang berada di peringkat ke-4, dengan 59 emas, 52 perak dan 83 perunggu. Mengumpulkan 423 poin. Sedang Kota Batu, berada di peringkat ke-7 dengan 32 emas, 38 perak dan 39 perunggu. Mendapatkan 243 poin.
Di kesempatan tersebut, Nabil juga kembali menyerahkan tropi juara umum Porprov kepada Surabaya. Sekaligus menjadi tropi ke-9 berturut-turut yang berhasil diraih.
Tidak itu saja, pataka Porprov juga diserahkan tiga kepala daerah di Malang Raya, kepada Nabil untuk dilanjutkan diserahkan kepada Wali Kota Surabaya. Karena pada Porprov X Jatim 2027 mendatang, Surabaya akan menjadi tuan rumah. (Ra Indrata)