
MALANG POST – Tubuhnya mungil. Usianya masih jauh dari dua digit angka remaja. Tapi bocah perempuan ini sudah berdiri gagah di atas podium, membawa medali emas untuk Kota Batu. Namanya Alika Naila Putri (9). Atlet loncat indah termuda yang mencuri perhatian di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025.
Pertandingan itu digelar di kolam renang Taman Rekreasi Selecta. Di sana, Alika melompat. Ringan. Lincah. Membelah udara sebelum tubuh mungilnya menukik tajam ke air. Tidak ada gemuruh. Tapi begitu skor keluar 5,22 di nomor tepian semua orang tahu, seorang bintang baru telah lahir dari Kota Batu.
Padahal, ini kali pertama Alika turun di level regional. Sebelumnya ia hanyalah bocah SD yang biasa berlomba di kejuaraan-kejuaraan renang antarkota. Tapi nyalinya tidak sekecil tubuhnya.
“Basic-nya memang renang. Tapi kita coba alihkan ke loncat indah karena dia cepat adaptasi dan nggak takut ketinggian,” cerita sang ibu, Oktafia Agus Setiyarini.
Alika merupakan warga Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Masih duduk di bangku kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI) . Tapi daftar prestasinya sudah memanjang. Juara 3 lomba renang se-Malang Raya. Masuk 10 besar ajang selam nasional di Bali, 2024. Kini, emas Porprov dari loncat indah.

SABET EMAS: Alika Naila bocah ajaib dari Kota Batu, usianya baru sembilan tahun tapi sudah berhasil mempersembahkan emas Porprov untuk Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Latihan mulai intens sejak Mei. Seminggu 4 sampai 5 kali. Anak ini nggak banyak ngeluh, cukup disiplin. Mentalnya kuat untuk anak seusia dia,” ungkap Pelatih Loncat Indah Kota Batu, Abdul Rosyid Muiz.
Rosyid menyebut, medali emas Alika belum tentu jadi yang terakhir. Masih ada dua nomor yang akan diikuti atlet loncat indah Kota Batu, yakni di nomir 0,5 meter dan 5 meter. Kansnya besar, tapi seperti biasa, tidak ada target muluk. Semua dilakukan pelan-pelan, seperti loncatan Alika yang presisi.
Kontingen loncat indah Kota Batu sendiri mengirimkan delapan atlet, terdiri dari empat putra dan empat putri. Tapi nama Alika paling cepat melejit. Tidak hanya karena prestasinya. Tapi juga karena usianya. Mungkin ia jadi atlet termuda yang berhasil menyabet emas di Porprov tahun ini.
Bagi Kota Batu, kemenangan Alika adalah lebih dari sekadar medali. Ini adalah simbol dari kerja panjang pembibitan atlet. Porprov bukan hanya ajang bertanding. Tapi juga ladang subur untuk tumbuhnya talenta-talenta muda, yang kelak bisa menembus pentas nasional bahkan internasional.
Untuk Alika, semua ini baru permulaan. Usianya belum genap satu dasawarsa. Tapi sudah tahu rasanya mengharumkan nama kota. Membuat bangga orang tua. Membuat para pelatihnya percaya, bahwa kadang yang kecil justru bisa membuat lompatan besar. (Ananto Wibowo)