
MALANG POST – Deru knalpot klasik, deretan Vespa warna-warni dan semangat kebersamaan, mengalir deras dari halaman Mapolres Batu.
Ratusan pecinta Vespa atau lazim disebut scooterist dari berbagai penjuru Jawa Tengah, Bali, hingga pelosok Jawa Timur, tumpah ruah dalam satu momen spesial, Batu Vespa Fest 2025.
Tak sekadar kopdar, acara ini sekaligus jadi ajang meriah memperingati Hari Bhayangkara ke-79 yang akan jatuh Selasa (1/7/2025) besok.
Rangkaian kegiatan mulai dari game, kontes Vespa hingga riding keliling Kota Batu, menjadi hiburan menarik bagi para scooterist.
Namun yang tak kalah menarik dan cukup menyita perhatian, adalah munculnya skuter langka koleksi Warren Intel Ropang Malang.

Vespa langka dengan harga fantastis itu, sengaja dipajang untuk memanjakan mata para pecinta skuter. Salah satunya adalah Lambretta LI tahun 1959.
Skuter legendaris asal Italia ini, merupakan salah satu koleksi paling dicari pencinta skuter klasik.
Lambretta sendiri merupakan salah satu merek skuter asal Italia, yang dibangun Ferdinando Innocenti.
Lambretta sendiri berasal dari kata Lambrate, yaitu sebuah lokasi di pinggiran kota Milan, Italia tempat di mana pabrik berdiri.
Ada juga skuter langka lain yang tak kalah luar biasa ketimbang Lambretta LI, yakni skuter VN yang diproduksi tahun 1951. Skuter VN ini merupakan motor langka dan masih dipertahankan orisinalitasnya.
“Vespa VN 1951 itu disini paling mahal di atas Rp 800 juta. VN ini mahal karena pertama langka, kedua unik dan di Indonesia itu hanya ada beberapa unit,” terang Koordinator Kontes Batu Vespa Fest Endro Yuswantoro.

Skuter VN atau biasa dikenal V30 tahun 1951 ini diproduksi oleh Piaggio. Skuter ini dinilai unik karena memiliki beberapa part menarik, seperti bagian stang besi hingga tempong kanan bisa dibuka seperti sayap.
Tak heran jika munculnya skuter-skuter langka tersebut, menarik minat Wali Kota Batu, Nurcohman, yang juga seorang scooterist. Seperti halnya Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata.
“Ini keren. Selain memperingati HUT Bhayangkara, acaranya juga jadi promosi wisata yang menarik,” ujar Cak Nur, sapaan Nurochman.
Dia mengapresiasi inisiatif Polres Batu yang sukses menjadikan Batu Vespa Fest bukan sekadar kumpul-kumpul, tapi juga gerakan promosi wisata yang kreatif.
Ini adalah kali pertama Polres Batu membuat acara besar untuk para pecinta Vespa. Tapi melihat antusiasme peserta, bukan tidak mungkin tahun depan bisa lebih ramai dan lebih meriah lagi.
“Ini langkah nyata. Polres Batu ikut andil memperkenalkan destinasi wisata dengan cara yang asyik dan dekat dengan komunitas,” tutup Cak Nur. (*/Ananto Wibowo/Ra Indrata)