
MALANG POST – Kota Batu pagi ini mendadak jadi panggung utama semangat olahraga Jawa Timur. Obor Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX 2025, yang nyalanya berasal dari Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Madura, akhirnya tiba di Kota Batu setelah menempuh perjalanan dari Kabupaten Malang.
Sekitar pukul 08.30 WIB, Lapangan Desa Pendem, Kecamatan Junrejo jadi titik serah terima yang penuh simbol. Tapi ini bukan sekadar obor dibawa, foto-foto lalu bubar. Namun yang datang semangat, simbol persatuan dan harapan besar dari Malang Raya.
Obor itu diterima langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman dari Bupati Malang, H M Sanusi. Usai menyerahkan obor, Sanusi menyampaikan bahwa kirab obor tidak hanya menjadi ajang seremoni olahraga, namun juga wujud nyata memperkuat persaudaraan dan sinergi pembangunan di wilayah Malang Raya.
“Api ini bukan sekadar obor. Dia membawa semangat kebersamaan dan menjadi simbol penggerak roda ekonomi serta kemajuan di Malang Raya. Kami memberikan pengawalan terbaik dalam pengantaran obor hingga tiba di Kota Batu,” ujar Sanusi.

TERIMA OBOR: Wali Kota Batu, Nurochman saat menerima obor Porprov IX Jatim dari Bupati Malang, H M Sanusi sebelum dikirab keliling Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sementara itu, Cak Nur sapaan Nurochman menyambut kedatangan obor Porprov dengan penuh antusias. Dia menegaskan bahwa Porprov bukan sekadar perayaan olahraga, namun juga momentum membangun integrasi kawasan Malang Raya melalui olahraga, ekonomi dan budaya.
“Kota Batu sebagai daerah termuda di Malang Raya senantiasa menjunjung tinggi rasa hormat kepada Kabupaten Malang. Kirab obor ini menjadi simbol tekad bersama untuk terus memajukan Malang Raya melalui kolaborasi yang kuat,” katanya.
Dari Lapangan Desa Pendem, obor mulai dikirab menuju Balai Kota Among Tani, melewati berbagai titik penting. Rutenya pun tak tanggung-tanggung dari Pendem – Junrejo – BNS – Kecamatan Batu – Museum Angkut – TMP – Indragiri – Banyuning – Kecamatan Bumiaji – Alun-alun Kota Batu – Jalan Panglima Sudirman – dan finish di Balai Kota Among Tani.
Acara kirab sendiri berlangsung meriah. Ada pertunjukan seni tradisional, drum band Swara Dirgantara yang bikin suasana makin semarak dan dukungan penuh dari para pelajar, komunitas, serta atlet berprestasi. Sepanjang rute, warga cukup antusias menyaksikan.
Kirab berakhir di Balai Kota Among Tani sekitar pukul 12.00 WIB, tapi semangatnya masih terasa membara. Pemkot Batu berharap, obor ini bisa menularkan energi positif untuk hidup sehat, menjunjung sportivitas dan tentu saja, terus menguatkan kerja sama lintas daerah di Malang Raya. (Ananto Wibowo)