
Wali Kota Malang bersama TPID, saat meninjau Pasar Mergan usai dari Pasar Bareng. Kondisinya relatif stabil, hanya cabai dan bawang mengalami fluktuatif harga. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Harga bahan pangan di pasar tradisional, menjelang Hari Besar Islam, 1 Muharrom 1447 H, Jumat (27/6/2025), relatif stabil. Tidak ada lonjakan atau kelangkaan pasokan yang cukup signifikan.
Kalau pun ada fluktuasi harga, sebatas pada beberapa komoditi. Seperti cabai dan bawang. Ditambah adanya keterlambatan pengiriman Minyak Kita dari distributor.
“Kami melihat langsung di Pasar Bareng dan Pasar Mergan. Harga-harga masih relatif masih stabil,” tegas Wali Kota, Wahyu Hidayat, usai meninjau pasar, Kamis (26/6/2025).
Peninjauan ke Pasar Bareng dan Mergan itu, dilakukan Wahyu bersama-sama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), sesuai instruksi Mendagri. Didampingi Wakil Wali Kota Malang dan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag), Eko Sri Yuliadi.
Wahyu menyebut, meski bukan menyumbang inflasi, tetapi fluktuatifnya harga cabai dan bawang, memberikan pengaruh pada inflasi.
“Saat ini inflasi di Kota Malang berada di angka 1,36 persen secara year to year (YtY).”
“Keterlambatan pasokan Minyak Kita di pasaran, bukan karena permasalahan dulu. Ini murni hanya keterlambatan pengirimannya saja.”
“Setelah peninjauan ini, kami bersama TPID akan membahas persiapan untuk dilaporkan,” tandasnya.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, ketika meninjau harga dan pasokan bahan pangan di Pasar Bareng, untuk mengetahui perkembangan inflasi Kota Malang. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Terpisah, salah seorang pedagang Pasar Bareng, Bu Imron (40) asal Jatimulyo, Lowokdoro, justru mengeluhkan sepinya Pasar Bareng. Karena banyaknya pedagang yang berjualan di luar pasar atau di tepi jalan.
“Tapi kami tetap bertahan di dalam Pasar Bareng sini. Kami memiliki pelanggan tersendiri. Karena kami berjualan sudah 25 tahu.”
“Kami hanya berharap, pedagang di luar harus ditertibkan. Mengingat lapak di sini masih banyak yang kosong. Agar bisa merasa sama-sama kondisi pasar yang sesungguhnya,” kata Bu Imron.
Menanggani keluhan tersebut, Kepala Diskopindag Kota Malang, bakal segera mengkomunikasikan dengan Dinas Perhubungan, untuk segera dilakukan penertiban. Karena di tepi jalan ranahnya Dishub.
“Kami mohon waktu dan pedagang di dalam pasar, agar tetap berjualan seperti biasanya.”
“Mengenai lapak-lapak masih kosong di dalam Pasar Bareng, segera kami pikirkan dan dicarikan solusinya,” jawab Eko kepada Malang Post. (Iwan Irawan/Ra Indrata)